JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah tantangan mendasar harus dihadapi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) yang ingin melakukan transformasi digital atau digitalisasi layanan.
Tantangan tersebut antara lain kompetensi sumber daya manusia (SDM), keterbatasan modal, dan keterbatasan infrastruktur yang membelenggu pola pikir BPR-BPRS.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Tedy Alamsyah dalam acara Seminar Nasional bertajuk "Memperkuat Kompetensi Digital untuk SDM BPR/BPRS: Keterampilan dan Kemampuan untuk Masa Depan" mengatakan, BPR-BPRS sadar kebutuhan masyarakat semakin berkembang.
Sehingga BPR-BPRS harus mampu memenuhi preferensi nasabah terhadap layanan perbankan ke depan.
Baca juga: OJK akan Rampingkan Jumlah BPR Jadi 1.000 Dalam 5 Tahun Mendatang
Layanan yang lebih mengutamakan kecepatan, kemudahan, keamanan dan dapat bertransaksi tanpa dibatasi ruang serta waktu, tentu menjadi harapan bagi BPR – BPRS untuk mewujudkannya.
"Di sisi lain kami juga terus berupaya mencari solusi yang efektif, efisien, dan aman dalam penyediaan teknologi bagi BPR – BPRS, salah satu upayanya yaitu menjalin sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak," ujar Tedy di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
"Tentunya dengan model bisnis yang saling melengkapi, menguntungkan dan mendorong tumbuh bersama. Sehingga dampak akhirnya, masyarakat yang dilayani lebih mudah, cepat, dan aman,” lanjutnya.
Baca juga: Alasan Nama BPR Diubah Jadi Bank Perekonomian Rakyat dalam RUU P2SK
Dalam upaya penguatan SDM, khususnya peningkatan kapasitas dan kompetensi digital SDM memang telah menjadi agenda besar Perbarindo, salah satu upayanya adalah melalui acara Seminar Nasional.
Sehingga nantinya akan terwujud SDM industri BPR – BPRS yang adaptif, agile, dan mampu mengembangkan produk serta layanan berbasis teknologi.
“Perbarindo memang berkomitmen untuk terus berupaya membawa BPR – BPRS naik kelas, sesuai yang telah tercantum dalam Program Kerja Perbarindo Tahun 2022 – 2026," kata Tedy.
Pengembangan SDM juga diperkuat dengan menuntaskan penyusunan modul untuk sertifikasi Staf Supervisor dan Pelaksana, sehingga akan mempermudah BPR – BPRS untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan wawasan.
"Kami berharap seluruh program tersebut mendapatkan dukungan dari seluruh pelaku industri yang hadir di sini,” tutur Tedy.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.