Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Mampu Bangkit, IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Perdagangan

Kompas.com - 12/04/2023, 09:37 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona merah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (12/4/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.06 WIB, IHSG berada pada level 6.802,09 atau turun 9,21 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.811,31.

Sebanyak 203 saham melaju di zona hijau dan 140 saham di zona merah. Sedangkan 204 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,3 triliun dengan volume 1,7 miliar saham.

Baca juga: Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Bursa Asia mixed dengan kanaikan Nikkei 0,5 persen (152,1poin) di level 28.075, dan Shanghai Komposit di level 3.325,63 atau menguat 12,17 poin, (0,37 persen). Sementara itu, Strait Times melemah 0,4 persen (13,18 poin) pada posisi 3.284,7, dan Hang Seng Hongkong di level 20.307 atau turun 0,8 persen (177,86 poin).

Sementara itu, S&P 500 ditutup melemah 0,004 persen pada level 4.108,94 atau turun 0,17 poin. Indeks acuan saham teknologi Nasdaq juga berakhir merah dengan penurunan 0,43 persen (52,48 poin) pada level 12.031,88. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,29 persen (98,27 poin) di level 33.684,78.

Sebelumnya, William Surya Wijaya CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas mengatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat masih terkonsolidasi wajar di tengah minimnya sentimen yang ada, sedangkan sentimen dari dalam negeri terkait rilis peningkatan cadangan devisa dan capital inflow yang masih mengalir.

Baca juga: Wall Street Ditutup Mayoritas Hijau, Saham-saham Teknologi Merah


“Sentimen tersebut menjadi salah satu faktor penopang kenaikan IHSG hingga beberapa waktu mendatang, hari ini IHSG berpotensi tertekan. Pergerakan IHSG hari ini diperkirakan berada di range 6.721 – 6.838,” kata William dalam analisisnya.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga melemah. Melansir Bloomberg, pukul 09.05 WIB rupiah bergerak pada level Rp 14.893 per dollar AS, atau turun 3 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.890 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun rupiah melemah pagi ini, tren pergerakannya masih bullish. Hal ini terjadi karena sentimen ekspektasi Bank Sentral AS yang akan menghentikan kenaikan suku bunga acuannya.

Baca juga: Mampukah IHSG Bangkit? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

“Rupiah masih berpeluang menguat terhadap dollar AS hari ini. Pelaku pasar kelihatannya mengantisipasi ekspektasi bahwa Bank Sentral AS akan menahan kenaikan suku bunga acuannya setelah rapat bulan Mei ini, dengan kembali masuk ke aset berisiko,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston mengatakan, salah satu aset berisiko yang terlihat naik adalah Bitcoin, yang sudah kembali ke area 30.000 dollar AS per coin. Dini hari tadi Presiden Bank Sentral AS wilayah Philadelphia, Patrick Harker juga menginginkan the Fed untuk menahan suku bunga acuannya, setelah suku bunga mencapai 5 persen.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 14.800 per dollar AS sampai dengan Rp 14.930 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Diperkirakan Bakal Berbalik Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com