Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga H-6 Lebaran, 7.562 Sepeda Motor Telah Menyeberang ke Sumatera via Pelabuhan Ciwandan

Kompas.com - 18/04/2023, 07:08 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat sebanyak 7.562 unit sepeda motor dan 2.197 unit truk logistik telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera.

Data ini dari pemberangkatan perdana pemudik motor via Pelabuhan Ciwandan pada Sabtu (15/4/2023) dini hari hingga Minggu (16/4/2023) siang.

"Sehingga, total jumlah kendaraan yang dilayani dari Ciwandan sebanyak 9.759 unit," ujar Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin dalam keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Ada Perubahan, Ini Jam Keberangkatan Mudik Gratis Kemenhub dari Terminal Jatijajar

Di Pelabuhan Ciwandan, terdapat 8 kapal yang beroperasi melayani pemudik motor menuju Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang di Lampung, yakni KMP Rishel, KMP Raja Rakata, KMP Trimas Fadhila, KM Mutiara Ferrindo 7, KMP Athaya, KMP Amadea, KMP ALS Elvina, dan KMP Kumala.

Dia mengungkapkan, dari Pelabuhan Ciwandan tercatat jumlah reservasi tiket roda dua rute Ciwandan-Bakauheni dari H-7 hingga H-1 Lebaran sebanyak 22.152 unit atau baru sebesar 22,85 persen.

Reservasi tertinggi sebanyak 5.081 unit sepeda motor atau mencapai 21,39 persen terjadi pada H-2 Lebaran atau Kamis (20/4/2023).

Untuk rute Ciwandan-Panjang yang dilayani KM Dobonsolo (Pelni) pada H-3 dan H-2 Lebaran dengan total 3 trip tercatat jumlah reservasi sebanyak 3.045 unit sepeda motor atau sebesar 81,20 persen dengan reservasi tertinggi pada 20 April 2023 atau H-2 sebanyak 1.831 unit sepeda motor atau sebesar 73,24 persen.

Antrean truk di Pelabuhan Ciwandan

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno menyampaikan, berdasarkan evaluasi terkait antrean truk di Ciwandan selama 8 jam pada Sabtu (15/4/2023), pihaknya menyampaikan beberapa poin permasalahan.

Pertama, terjadi peningkatan pergerakan truk menuju Sumatera dari Jawa yang mencapai 60 persen. "Kedua, terdapat satu kapal yang kurang. Ketiga, tugboat juga masih kurang," kata Hendro.

Keempat, lanjut Hendro, adanya supir truk yang memilih untuk menaiki kapal yang sandar di Bakaheuni. Padahal, terdapat kapal yang disiapkan ke Pelabuhan Panjang.

Kelima, masih terdapat penumpang yang datang ke pelabuhan tidak membawa tiket atau belum punya tiket, dan keenam, yaitu screening boarding pass yang dilakukan setelah penumpang masuk.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kata Hendro, Kemenhub bersama dengan instansi terkait telah mengevaluasinya dan mengambil langkah-langkah penyelesaiannya.

"Pada tugboat terdapat penambahan berjumlah dua sekarang berjumlah empat, dan pergerakan kapal semakin cepat, kedua adalah bahwa untuk screening akan dipercepat," ucapnya.

Dirjen Perhubungan Darat juga menyatakan akan menjaga keseimbangan volume di masing-masing pelabuhan. Untuk kendaraan roda dua tetap akan diarahkan ke Pelabuhan Ciwandan. Hendro meyakini jumlah truk akan berkurang karena adanya kebijakan pembatasan truk logistik.

"Untuk ke depan, kami akan membagi volume pelabuhan dan menghitungnya dengan v/c ratio, sehingga tidak ada pelabuhan yang kelebihan muat dan tidak ada juga yang kosong," jelasnya.

Hendro menjelaskan, model di Pelabuhan Ciwandan sendiri adalah tipe kanal, di mana jika terdapat satu kapal yang sandar dan satu lagi keluar, maka tidak tersedia ruang kosong yang aman untuk dijadikan alur keluar-masuk.

Baca juga: Truk Berhenti Operasi Saat Angkutan Lebaran, Kontainer Ekspor-Impor Diprediksi Menumpuk di Pelabuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com