Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/04/2023, 09:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah dunia naik sekitar 1 persen pada akhir perdagangan Senin (24/4/2023) waktu setempat atau Selasa pagi WIB.

Kenaikan dipicu prospek perbaikan permintaan minyak karena China memasuki musim liburan yang mana diprediksi akan banyak perjalanan menggunakan bahan bakar.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 1,3 persen atau 1,07 dollar AS menjadi sebesar 82,73 dollar AS per barrel. Begitu pula minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 1,1 persen atau 89 sen AS menjadi sebesar 78,76 dollar AS per barrel.

Penguatan kedua acuan harga minyak itu membalikkan kerugian pada pekan lalu yang turun lebih dari 5 persen dipicu kondisi permintaan bensin AS yang tersirat turun dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Inflasi Tinggi Jadi Penyebab Harga Minyak Mentah Dunia Turun 3 Persen

Meski begitu, kondisi China, importir minyak mentah terbesar di dunia, yang kini memasuki masa liburan membuat investor optimistis bahwa permintaan terhadap bahan bakar akan mengalami perbaikan.

Hal itu setidaknya tercermin dari meningkatnya pemesanan di China untuk perjalanan ke luar negeri selama liburan May Day, meski memang belum mencapai level sebelum masa Covid-19.

"Ada banyak optimisme seputar hari libur China terkait dengan permintaan bahan bakar jet," ujar Bob Yawger, Direktur Energi berjangka di Mizuho.

Baca juga: Dalam Sepekan, Harga Minyak Dunia Merosot 5 Persen


Di sisi lain, kebijakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutu yang dipimpin oleh Rusia, atau OPEC+ yang akan memangkas produksi minyak mulai Mei 2023 juga diperkirakan memberi pengaruh pada kenaikan harga.

OPEC+ memutuskan mengurangi produksinya sebanyak 1,16 juta barel per hari (bpd) mulai bulan depan. Keputusan itu membuat total volume pemotongan produksi oleh OPEC+ menjadi sebanyak 3,66 juta barrel per hari, setara dengan 3,7 persen dari permintaan global.

"Pemotongan produksi yang direncanakan oleh OPEC+ dan prospek permintaan yang kuat dari China dapat memberi dorongan pada harga dalam beberapa hari mendatang," kata Analis Minyak Independen, Sugandha Sachdeva.

Sementara itu, harga minyak dunia ke depannya juga diperkirakan bakal dipengaruhi kondisi di Irak yang mulai menunjukkan tanda-tanda akan kembali dilakukannya ekspor minyak dari wilayah Kurdistan Irak, setelah sempat terganggu selama sebulan terakhir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Whats New
Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan 'Seller' untuk Kembali Berjualan

TikTok Shop Buka Lagi, Manajemen Surati Mantan "Seller" untuk Kembali Berjualan

Whats New
Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Wujudkan Indonesia Maju 2045, PT PII Dukung Pembangunan Infrastruktur Indonesia melalui Skema Creative Financing

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com