Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agus Herta
Dosen

Dosen FEB UMB dan Ekonom Indef

Menghitung Untung Rugi Insentif Kendaraan Listrik

Kompas.com - 03/05/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selama keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada insentif yang diberikan, publik akan memahami dan mendukung seluruh kebijakan pemerintah.

Menimbang untung dan rugi

Salah satu yang mendasari kebijakan pemerintah terkait insentif pembelian EV adalah efisiensi energi yang berkelanjutan.

Dengan adanya peralihan sumber energi dari yang berbasis fosil menjadi listrik, akan tercipta penghematan penggunaan energi fosil secara signifikan yang selama ini diyakini tidak efisien dan tidak bersahabat dengan lingkungan dalam jangka panjang.

Selain itu, keuntungan paling signifikan adalah mengurangi tingkat risiko beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang timbul akibat volatilitas harga minyak dunia, volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, dan defisit lifting migas yang semakin besar.

Masih segar dalam ingatan kita bagaimana pemerintah harus merombak struktur APBN pada pertengahan tahun 2022 sebagai akibat dari melejitnya harga minyak bumi dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Anggaran subsidi energi naik Rp 74,9 triliun atau 48,8 persen dari pagu yang telah dianggarkan.

Sedangkan dana kompensasi BBM dan Listrik naik dari Rp 18,5 triliun menjadi Rp 293,5 triliun atau naik sekitar 512,7 persen dari pagu anggaran dalam APBN 2022 yang telah ditetapkan.

Perubahan struktur APBN ini dapat berdampak fatal dan meluluhlantahkan semua rencana yang telah ditetapkan.

Beruntungnya, turbulensi ini terjadi di tengah naiknya pendapatan negara sebagai akibat dari melejitnya harga beberapa komoditas dunia sehingga APBN masih dapat berperan sebagai peredam kejut (shock absorber) bagi perekonomian di tengah pandemi Covid-19.

Tidak terbayang jika turbulensi ekonomi pada 2022 tersebut terjadi pada waktu Indonesia tidak memiliki cadangan pendapatan yang cukup memadai. Sudah bisa dipastikan Indonesia akan masuk ke dalam jurang krisis yang sangat dalam.

Keberuntungan ini tidak bisa dipastikan dapat terulang. Sangat mungkin turbulensi ekonomi datang pada waktu yang tidak tepat ketika bangsa dan negara benar-benar tidak siap menghadapinya.

Oleh karena itu, langkah meminimalkan risiko dengan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil menjadi langkah realistis yang patut diapresiasi.

Namun, peralihan energi ini juga harus diperhitungkan dan dilakukan secara cermat. Kenaikan permintaan dan kebutuhan energi listrik akibat konversi energi menjadi masalah tersendiri yang sampai saat ini belum terurai dengan baik.

Menurut catatan pemerintah, konversi ke EV akan meningkatkan permintaan listrik sebesar 15,2 giga watt per hour. Sejauh ini PT. PLN belum bisa menjelaskan bagaimana cara memenuhi peningkatan permintaan listrik tersebut.

Masalah ini semakin pelik karena lebih dari 80 persen pembangkit listrik milik PT. PLN masih menggunakan mesin diesel yang menggunakan solar sebagai bahan bakarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com