Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Gagal Bayar Utang AS, Bagaimana Dampaknya pada Ekonomi Indonesia?

Kompas.com - 05/05/2023, 17:13 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Amerika Serikat teracam mengalami gagal bayar utang atau "default" paling cepat pada tanggal 1 Juni 2023. Hal tersebut dapat terjadi ketika Kongres AS tidak menaikkan pagu utang yang saat ini telah mencapai batas.

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan, gagal bayar pemerintah akan memicu malapetaka ekonomi.

Gagal bayar ini dapat berdampak pada pasar tenaga kerja, pasar saham, kemajuan ekonomi, dan bukan tidak mungkin mampu memicu krisis keuangan global.

"Kegagalan utang kami akan menghasilkan bencana ekonomi dan keuangan. Kegagalan akan menaikkan biaya pinjaman selamanya. Investasi masa depan akan menjadi jauh lebih mahal," ungkap Yellen.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Kuartal I 2023 Tumbuh 5,03 Persen

Lantas, apakah hal tersebut akan memiliki dampak juga untuk kondisi ekonomi Indonesia?

Pengamat Ekonomi sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, potensi gagal bayar utang Amerika Serikat memiliki dampat yang cukup signifikan bagi negara berkembang seperti Indonesia.

"Tidak hanya di pasar saham. Pertama, suku bunga jadi lebih mahal karena AS akan naikkan suku bunga untuk jaga agar investor tetap membeli US Treasury bill," ujar dia kepada Kompas.com, Jumat (5/5/2023).

Bhima menerangkan, hal tersebut berarti bunga pinjaman akan makin menghimpit pelaku usaha dan konsumen di Indonesia.

Selain itu, dampak kedua adalah adanya capital flight dari Indonesia karena investor mencari aset-aset yang aman.

Baca juga: Krisis Perbankan AS Berlanjut, Bank PacWest Terancam Bangkrut, Sahamnya Anjlok Lebih dari 50 Persen

Hal ini karena investor mempersepsikan aset sekelas utang AS saja bisa gagal bayar, apalagi aset berisiko tinggi.

"Keluarnya modal asing akan melemahkan kurs rupiah," imbuh dia.

Selanjutnya potensi gagal bayar utang AS juga dapat memengaruhi kinerja ekspor. Apalagi, Amerika Serikat memegang porsi yang penting sebagai mitra dagang tradisional.

"Produk seperti tekstil, alas kaki, pakaian jadi, dan bahan baku industri tujuan AS bisa melemah kinerjanya," ucap dia.

Baca juga: Geger Malapetaka Ekonomi Global jika Amerika Serikat Gagal Bayar Utang per 1 Juni 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com