Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih 2022 Turun, XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 551,7 Miliar

Kompas.com - 05/05/2023, 18:09 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - PT XL Axiata Tbk (EXCL) bakal menebar dividen 50 persen dari perolehan laba bersih tahun buku 2022 atau Rp 551,7 miliar. Hal ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Adapun laba bersih EXCL pada tahun 2022 sebesar Rp 1,1 triliun atau turun 13,8 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 1,2 triliun.

"RUPS menyetujui, penetapan penggunaan laba bersih pada tahun buku yang berakhir pada Desember 2022, yakni mengalokasikan 50 persen dari net income sebagai dividen," kata Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Dian Siswarini.

Baca juga: Daftar 10 BUMN Non-Terbuka Penyumbang Dividen Terbesar ke Negara

Dian mengatakan, keputusan perseroan untuk memberikan dividen merupakan wujud apresiasi kepada pemegang saham yang telah mendukung perusahaan untuk dapat terus tumbuh dan berkembang hingga saat ini.

Sementara itu, Feiruz Ikhwan sebagai Direktur Keuangan EXCL yang baru mengatakan, total dividen sebesar Rp 551,7 miliar akan diberikan kepada pemegang saham dengan nilai dividen per lembar adalah Rp 42 per saham. Dia mengungkapkan, pembagian dividen diperkirakan akan dilakukan 30 hari setelah RUPS.

"Terkait hasil RUPS tadi, pembayaran dividen itu 50 persen dari Rp 1,1 triliun. Per lembar sahamnya Rp 42. Nanti kita akan announce, biasanya (pembagiannya) 30 hari setelah RUPS," ungkap Feiruz.

Dian melanjutkan, sisa dari keuntungan lainnya akan digunakan oleh perusahaan sebagai alokasi cadangan umum sebesar Rp 100 juta dan selebihnya dicatat dalam Saldo Laba Ditahan untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan.

"Rapat juga menyetujui alokasi cadangan umum sebesar Rp 100 juta untuk dicatat dalam saldo laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan," kata Dian.

Baca juga: Akan Setor Rp 80,2 Triliun, Erick Thohir: Tahun Ini Kita Akan Berikan Dividen Terbesar Sepanjang Sejarah BUMN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com