Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan BUMN Setor Dividen Jumbo Rp 80,2 Triliun ke Negara, Ini Peruntukannya

Kompas.com - 02/05/2023, 10:50 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal menyetor dividen sebesar Rp 80,2 triliun. Besaran dividen ini digadang jadi yang terbesar disetor ke negara, sepanjang sejarah.

Lantas, untuk apa peruntukan dividen jumbo BUMN?

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir enyatakan, pihaknya akan memberikan dividen BUMN kepada negara sebesar Rp 80,2 triliun pada tahun 2023.

"Kemarin rapat dengan Bapak Presiden RI Jokowi dan Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hasil kerja kita (BUMN) tahun kemarin, tahun ini kita akan berikan dividen terbesar sepanjang sejarah BUMN kepada negara Rp 80,2 triliun," ujar Erick Thohir di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (1/5/2023).

Baca juga: Akan Setor Rp 80,2 Triliun, Erick Thohir: Tahun Ini Kita Akan Berikan Dividen Terbesar Sepanjang Sejarah BUMN

Menurut Erick, angka tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Dengan dividen jumbo tersebut, BUMN memberikan sumbangsih ke negara dari hasil usaha yang baik, agar tidak hanya mendapatkan pemasukan dari pajak.

"(Dividen) Untuk apa? Untuk program-program yang mendorong daripada program kerakyatan dari pemerintah seperti bantuan sosial dan sebagainya," kata Erick.

Ketum PSSI tersebut menambahkan, pihaknya ingin terus menyeimbangkan antara BUMN yang sehat dan bisa memberikan kontribusi ke rakyat Indonesia.

Baca juga: Dapat Laba Besar, Bank BUMN Akan Bayar Dividen Tinggi, Cermati Sahamnya

Kinerja BUMN 2022

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan laba bersih konsolidasi BUMN mencapai Rp 303,7 triliun unaudited pada 2022.

Dengan demikian, terdapat kemungkinan peningkatan laba yang sangat signifikan sebesar Rp 179 triliun.

Erick memperkirakan peningkatan aset menjadi Rp 9.867 triliun (unaudited) pada 2022 dibandingkan 2021 sebesar Rp 8.978 triliun.

Baca juga: Rekrutmen BUMN Kembali Dibuka 5 Mei 2023, Milenial dan Gen Z Bisa Daftar

 

Sementara ekuitas juga naik menjadi Rp 3.150 triliun (unaudited) dibandingkan 2021 sebesar dari Rp 2.778 triliun.

Adapun pendapatan BUMN 2022 diperkirakan mencapai Rp 2.613 triliun (unaudited), naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 2.292 triliun.

Erick juga menyebutkan peran penting BUMN dalam kontribusi kepada negara melalui dividen, pajak, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Baca juga: Laba Bank BUMN Melesat, Erick Thohir: Hasil Transformasi Bisnis dan Digitalisasi

(Editor : Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com