Perlu diketahui, pada pembukaan FEKDI 2023, tercatat sejarah peluncuran kartu kredit domestik untuk segmen pemerintah di Indonesia berbentuk fisik kartu dengan branding Kartu Kredit Indonesia (KKI).
Baca juga: Komentari Wacana Dipasangkan dengan Airlangga, Anies: Kalau Tidak Bagian Koalisi, Tidak Fair
KKI yang diterbitkan ini merupakan instrumen pembayaran berbasis kredit dengan pemrosesan secara domestik untuk memfasilitasi belanja barang dan jasa pemerintah pusat dan daerah.
KKI sebagai produk dalam negeri sejalan dengan program pemerintah yakni Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI). Produk inimerupakan wujud kemandirian nasional dan kepastian kedaulatan data transaksi pemerintah.
Kehadirannya bermanfaat untuk meminimalisasi penggunaan uang tunai, memperkuat keamanan bertransaksi, mengurangi potensi fraud dari transaksi secara tunai, serta mengurangi cost of idle cash dalam rangka meningkatkan efisiensi biaya bagi perekonomian nasional.
Terkait hal itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan, inovasi keuangan digital seperti KKI perlu terus diperkuat untuk mempermudah belanja barang pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi serta memudahkan pertanggungjawaban penggunaan belanja pemerintah.
Baca juga: Jaga Tren Positif Ekonomi, Menko Airlangga Dorong Harga Tiket Pesawat Turun
Selain hadirnya KKI, terdapat peluncuran implementasi QRIS antarnegara Indonesia dengan Malaysia.
Kerja sama tersebut akan mempermudah pembayaran bagi masyarakat di kedua negara guna mendukung perdagangan dan investasi serta memperkuat stabilitas makroekonomi dengan mempromosikan penggunaan local currency transactions (LCT) secara lebih luas.
Setelah sebelumnya kerja sama dengan Thailand telah berjalan lancar, interkoneksi QR code pembayaran antarnegara ini juga akan diperluas ke negara lainnya, yakni Singapura.
Jokowi menjelaskan, pengembangan konektivitas pembayaran kawasan ASEAN seperti QRIS antarnegara akan terus diperkuat guna mendukung inklusi keuangan kawasan. Cara ini sekaligus menjadi bagian penting selama masa Keketuaan Indonesia di ASEAN.
Baca juga: Ditanya soal Wacana Diduetkan dengan Airlangga, Anies: Kalau Tidak di Koalisi, Sulit
“P Saya berharap QRIS antarnegara dan KKI dapat mendorong kenaikan transaksi UMKM baik melalui pembelanjaan produk-produk dalam negeri serta memperluas akses ke pasar internasional,” ujar Jokowi.
Selanjutnya, setelah peluncuran KKI dan QRIS antarnegara Indonesia dan Malaysia tersebut, terdapat sesi Leader’s Talk dengan mengusung tema “Panel Discussion on Synergy and Innovation to Enhance Regional Economy”.
Narasumber yang diundang adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf), dan Ketua OJK.
Pada akhir sesi, ada acara Casual Talk oleh Gubernur Bank Sentral di ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina Thailand, dan Singapura) yang akan membahas tentang “Promoting Digital Payment Inclusivity in the Region through Cross-border Interoperability Initiatives”.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,03 Persen, Menko Airlangga: Tertinggi Nomor 2 di G20
FEKDI 2023 akan berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 8-10 Mei 2023. Acara diawali dengan soft opening yang terbuka bagi publik dalam bentuk penguatan eksperimentasi layanan digital pada tanggal 7 Mei 2023.
Topik bahasan FEKDI 2023 pada hari pertama akan difokuskan pada sinergi dan inovasi untuk peningkatan ekonomi regional.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya