Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Meroket, Argentina Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 97 Persen

Kompas.com - 16/05/2023, 12:46 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - Bank Sentral Argentina menaikkan suku bunga acuan sebesar enam poin persentase menjadi 97 persen. Hal ini dilakukan untuk mengatasi melonjaknya inflasi yang telah mencapai level tertinggi dalam 30 tahun.

Bank sentral di seluruh dunia memang sedang berjuang mengendalikan inflasi, tetapi Argentina mengalami masalah khusus. Tingkat inflasi tahunannya melonjak di atas 100 persen bulan lalu.

Inflasi tersebut menjadi yang tertinggi sejak awal 1990-an.

Dana Moneter Internasional (IMF) melaporkan, Venezueal dan Zimbabwe menjadi dua negara yang mengalami inflasi lebih tinggi dari Argentina.

Baca juga: Inflasi Melonjak, Pertumbuhan Ekonomi Pakistan Stagnan

Bank sentral Argentina berharap, kenaikan suku bunga akan mendorong investasi dalam mata uang negara itu.

Inflasi yang sangat tinggi mengakibatkan arus keluar yang besar dari investasi yang disimpan dalam peso Argentina. Itu menyebabkan penurunan nilai sebesar 23 persen terhadap dollar AS tahun ini.

Menjelang pemilihan presiden yang ditetapkan pada bulan Oktober, Menteri Ekonomi Sergio Massa berfokus untuk menghindari devaluasi mata uang yang lebih besar dan mengendalikan inflasi.

Massa menjadi kandidat pihak ketiga yang potensial karena Presiden petahana Alberto Fernandez mengumumkan tidak akan mencalonkan diri lagi.

Meskipun demikian analis memproyeksikan, kenaikan suku bunga tidak membawa perubahan nyata ke pasar Argentina.

Penasihat keuangan dan mantan wakil manajer di Bank Sentral Argentina Miguel Kiguel bahkan mengatakan, pemerintah kalah melawan inflasi.

"Saya khawatir pemerintah mulai bertindak sangat terlambat, kenaikan suku bunga tentu saja merupakan strategi utama untuk memerangi inflasi, tetapi itu membutuhkan waktu," ujar dia dikutip dari CNN, Selasa (16/5/2023).

“Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, efeknya akan terasa sekitar dua atau tiga bulan setelahnya, dan skala waktu itu tidak efektif dalam situasi Argentina,” tandas dia.

Baca juga: Demi Redam Inflasi, Inggris Naikkan Suku Bunga Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com