Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri Melambat Jadi 50,90

Kompas.com - 31/05/2023, 20:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) periode Mei 2023.

Survei IKI merupakan indikator derajat keyakinan atau tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi perekonomian. Apabila IKI berada di atas 50 persen, maka industri mengalami ekspansi alias tumbuh. Namun, bila IKI di bawah 50 persen, industri mengalami kontraksi atau penurunan kinerja.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, IKI pada bulan Mei 2023 mengalami perlambatan sebesar 0,48 poin atau berada di angka 50,90.

Baca juga: Soal Impor KRL Bekas, Kemenperin: Acuannya BPKP, Tak Perlu Impor

"Indeks Kepercayan Industri (IKI) pada bulan Mei 2023 yakni sebesar 50,90 atau melambat sebesar 0,48 poin dibandingkan Apri 2023 yakni 51,38," kata Febri dalam konferensi pers survei IKI bulan Mei 2023 di Kantor Kemenperi, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Febri megatakan, penurunan IKI tersebut disebabkan karena adanya beberapa subsektor dengan share PDB besar mengalami kontraksi.

Ia mengatakan, beberapa subsektor tersebut di antaranya yaitu, industri logam dasar dan industri pengolahan tembakau.

"Penyebab kedua, melandainya ekspor karena penurunan harga komoditas dan juga termasuk penurunan atau perubahan nilai tukar," ujarnya.

Febri melanjutkan, perlambatan IKI juga disebabkan oleh ketersedian stok dari bulan April 2023.

Ia mengatakan, penurunan daya beli masyarakat menjadi salah satu penyebab stok masih tersedia.

"Penurunan daya beli masyarakat selama bulan Lebaran tidak seperti pada saat Lebaran tahun sebelumnya," tuturnya.

Baca juga: Indeks Kepercayaan Konsumen Bulan April Kembali ke Level Optimistis

Febri mengatakan, ada 12 subsektor yang mengalami ekspansi dengan sumbangan PDB sebesar 70,6 persen. Sementara itu, 11 subsektor yang mengalami kontraksi dengan sumbangan PDB sebesar 29,4 persen.

Ia mengatakan, share PDB IKI yang mengalami ekspansi terhadap PDB industri pengolahan non migas triwulan 1 2023 yaitu sebesar 70,6 persen.

"Jadi ini sektor-sektor yang subsektor industri pengolahan non migas yang ekspansif itu share PDBnya 70,6 persen. Apa saja industrinya yaitu, industri makanan masih ekspansi share PDBnya juga besar, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, ini juga cukup besar industri kendaraan bermotor trailer dan semi trailer, ini subsektor andalan," kata dia.

Lebih lanjut, Febri mengatakan, meski survei IKI bulan Mei 2023 mengalami perlambatan, para pelaku industri tetap optimstis angka IKI akan membaik pada Juni mendatang.

"Juni kita optimis IKI akan naik. Dari sektornya memang terlihat penurunan merata. Cuma ada lima yang turun signifikan," ucap dia.

Baca juga: Indeks Kepercayaan Industri Melambat ke Level 51,87

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com