Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Dirut Garuda Pamer Laba Rp 57 Triliun | Harga Rumah Pribadi di Singapura Termahal di Asia Pasifik

Kompas.com - 04/06/2023, 06:10 WIB
Akhdi Martin Pratama

Editor

1. Dirut Garuda Pamer Laba Rp 57 Triliun: Terbesar Sepanjang Sejarah

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, memamerkan pencapaian perusahaan yang dipimpinnya. Perusahaan mengukir kinerja positif saat terdampak pandemi Covid-19.

Maskapai pelat merah itu mencatatkan laba sebesar 3,8 miliar dollar AS atau setara Rp 56,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.975 per dollar AS) di sepanjang 2022.

Bahkan, Irfan menyebut, kalau laba Garuda Indonesia sebesar Rp 57 triliun tersebut merupakan rekor tertinggi sejak perusahaan itu berdiri.

"Sepanjang 2022 kami mencatatkan laba bersih 3,8 milliar dolar AS setelah 3 tahun berturut-turut, baik itu selama pandemi maupun satu tahun sebelum pandemi," ujar Irfan dalam Public Expose Garuda Indonesia, dikutip pada Sabtu (6/3/2023).

Selengkapnya baca di sini

2. Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Harga emas batangan Antam pecahan 1 gram di PT Pegadaian (Persero) pada hari ini, Sabtu (3/6/2023), dibanderol seharga Rp 1.092.000 atau naik Rp 5.000 apabila dibandingkan hari Jumat kemarin.

Kemudian untuk harga emas batangan pecahan 0,5 gram dibanderol seharga Rp 598.000 dan harga emas batangan Antam 2 gram dipatok Rp 2.122.000.

Sementara harga emas batangan yang dirilis PT Untung Bersama Sejahtera (UBS) 1 gram dipatok seharga Rp 1.051.000 atau naik Rp 9.000 dibanding sehari sebelumnya.

Sama halnya dengan harga emas batangan Antam, harga emas hari ini UBS juga mengalami kenaikan. Untuk harga emas hari ini pecahan 0,5 gram UBS dijual seharga Rp 561.000 dan pecahan 2 gram seharga Rp 2.086.000.

Selengkapnya baca di sini

3. Mengintip Pasar Senen, Surga Baju Bekas Impor yang Kini Dilarang Pemerintah

Sudah 3 bulan sejak pemerintah melarang menjual pakaian bekas impor, tidak membuat aktivitas penjualan di Pasar Senen berubah.

Pasar Senen yang merupakan salah satu surga baju bekas impor, masih terpantau ramai saat dikunjungi Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Hiruk pikuk Pasar Senen dan suara para penjual yang menjajalkan dagangan pakaian impornya pun terus bersahutan dengan menyebutkan harga yang dibanderol.

"Rp 100.000 dapat 3, 1 Rp 35.000 celana kulotnya, celana pendeknya, silahkan," teriak beberapa pedagang bersahutan satu sama lain.

Selengkapnya baca di sini

4. Harga Rumah Pribadi di Singapura Termahal di Asia Pasifik

Harga rumah pribadi di Singapura menjadi yang paling mahal setelah melampaui harga rumah di Hong Kong.

Data dari Home Attainability Index dari Urban Land Institute (ULI) Asia Pacific Centre for Housing menunjukkan, harga rata-rata rumah pribadi Singapura adalah 1,2 juta dollar AS pada tahun 2022, atau senilai Rp 17,7 miliar (kurs Rp 14.804).

Sedangkan harga rumah pribadi di Hong Kong sebesar 1,16 juta dollar AS, atau senilai Rp 17,1 miliar.

Rumah sewa pribadi di Singapura juga memiliki harga sewa bulanan tertinggi di kawasan ini dengan harga 2.600 dollar AS. Harga itu jauh lebih tinggi dari harga sewa di kota-kota lain seperti Sydney, Melbourne, dan Hong Kong.

Selengkapnya baca di sini

5. Pinjol dan Masa Depan Generasi Muda Kita

PERUSAHAAN fintech (Financial Technology) yang bergerak di sektor pengadaan pinjaman online (pinjol) acap kali menjadi sandaran gaya hidup bagi generasi muda, khususnya generasi milenial dan generasi Z.

Teknologi finansial atau teknologi keuangan adalah penggabungan antara teknologi dan sistem keuangan.

Dengan didukung oleh teknologi tinggi dan penggunaan Artificial intelligence (AI), tawaran kemudahan akses dan kecepatan approval pinjaman, membuat generasi muda tergiur untuk menggunakan fitur pinjaman langsung dan fitur "pay later" di aplikasi Electronic commerce atau e-commerce untuk menopang gaya hidup modern.

Mereka tak memikirkan kompatibilitas liabilitas yang mereka miliki di satu sisi dan risikonya terhadap masa depan kebebasan finansial di sisi lain. Kehadiran fintech Pinjol memang mendobrak beberapa asas kehati-hatian sektor perbankan konvensional selama ini.

Selengkapnya baca di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com