Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambil Alih Blok Masela, Pertamina Bayar Separuh Dulu ke Shell

Kompas.com - 16/06/2023, 22:16 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) dipastikan mengambil alih hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Blok Masela pada akhir Juni 2023. Namun, pembayarannya akan dilakukan separuh dahulu.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, negosiasi antara Pertamina dan Shell sudah mencapai kesepakatan harga pelepasan hak partisipasi. Kendati begitu, ia enggan mengungkapkan besaran nilainya.

"Sudah ada angkanya. Angkanya masuk lah dalam targetnya yang akan ambil participating interest dan akan diselesaikan akhir bulan ini," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Titik Terang, Menteri ESDM Sebut Pertamina-Petronas Bakal Kelola Blok Masela

Saat ini, hak partisipasi Blok Masela dimiliki oleh Inpex Corporation dengan porsi saham sebesar 65 persen dan Shell sebesar 35 persen. Pada 2019, Shell menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya dari Blok Masela.

Maka kini Pertamina akan mengambil alih kepemilikan hak partisipasi Shell dan masuk menjadi pengelola Blok Masela.

Arifin menjelaskan, Pertamina membayar separuh terlebih dahulu sebagai tanda jadi atas pembelian hak partisipasi Shell di Blok Masela.

"Kalau mau tahu nilainya (transaksi pembelian hak partisipasi), tunggu akhir bulan. Nah itu (pembayaran) separuhnya sebagai tanda jadi, tanda serius," kata dia.

Baca juga: Shell Melunak Usai Disentil Pemerintah soal Blok Masela

 

Ia menekankan, pemerintah memberikan tenggat waktu sampai akhir bulan ini untuk Shell menyepakati pembelian hak partisipasinya dengan Pertamina. Sebab proses negosiasi sudah berjalan terlalu lama.

Negosiasi yang terus molor itu menyebabkan negara rugi karena tertundanya pengerjaan proyek gas Blok Masela. Maka, jika proses ambil alih hak partisipasi Shell ini kembali mundur, Arifin memastikan bakal mengambil sikap tegas.

"Konsekuensinya kita punya proyek jadi mundur, produksi gasnya juga akan mundur. Kalau enggak ada kepastian, ya pemerintah akan ngambil posisi," ucap dia.

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Shell Akhirnya Banting Harga Lepas Blok Masela ke Pertamina

Adapun pada pekan lalu, Arifin sempat mengungkapkan, harga pelepasan hak partisipasi Shell tersebut jauh lebih rendah dari angka yang sebelumnya disebut-sebut mencapai 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 14,8 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dollar AS).

"(Shell) diakuisisi. (Tetap) 35 persen dan angkanya enggak segitu (1 miliar dollar AS)," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Pemerintah pun akan melakukan evaluasi terhadap rencana pengembangan atau plant of development (POD) Blok Masela.

Lantaran, dalam pengembangan proyek gas Blok Masela akan memasukan kegiatan penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon atau carbon capture, utilisation dan storage (CCUS).

Baca juga: Soal Akuisisi Blok Masela, Dirut Pertamina: Tunggu Tanggal Mainnya, Ini Kejutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com