Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Tingkat Literasi, BRI Life Gelar Edukasi Keuangan Syariah

Kompas.com - 29/06/2023, 17:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com – Untuk mendorong literasi keuangan di masyarakat, berbagai pihak termasuk perbankan berperan penting untuk ikut mengakselerasi hal tersebut. Anak usaha Bank Rakyat Indonesia, PT Asuransi BRI Life ikut berpartisipasi dalam mengorong literasi masyarakat di Manado untuk mencapai kemandirian financial.

Direktur Pemasaran BRI Life Sutadi mengatakan, melalui kegiatan yang bertema Ngobrol Bijak Kelola Keuangan: Menuju Kemandirian Finansial, pihaknya berharap dapat mendorong kesadaran dan pemahaman tentang keuangan berbasis syariah serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang bertujuan mencapai kemandirian finansial.

“BRI Life berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemahaman akan Pengelolaan keuangan dan asuransi, khususnya dalam event kali ini keuangan yang berbasis syariah, dimana hal ini sejalan dengan kebijakan dari OJK,” kata Sutadi dalam siaran pers, Kamis (29/6/2023).

Baca juga: BRI Life Bukukan Laba Bersih Rp 112,23 Miliar pada Kuartal I-2023

Edukasi dan literasi ini juga sejalan dengan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam meningkatkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia yang masih rendah yakni sebesar 9,14 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia.

“Dalam post-test yang dilakukan di awal acara menunjukkan bahwa tingkat literasi peserta mengalami peningkatan, dimana 94,5 persen dari total peserta menjawab dengan benar. Sementara pada pre test, hanya 44,8 persen peserta yang menjawab dengan benar,” ungkap Sutadi.

Dewan Pengawas Syariah PT Asuransi BRI Life Mohamad Hidayat MBA MH menjelaskan, terdapat beberapa perbedaan dalam hal ekonomi islam, antara Time value of money dan Economic value of time . Time value of money adalah konsep yang menekankan bahwa uang saat ini lebih berharga dibanding di masa depan.

Sementara itu, economic value of time merupakan konsep yang menekankan nilai ekonomi yang dimiliki oleh waktu. Dia juga mengungkapkan, dalam syariat Islam terdapat larangan utama dalam bertransaksi keuangan, yaini riba.

Baca juga: BRI Life Cetak Premi Bruto Rp 8,78 Triliun Sepanjang 2022


Riba adalah penambahan biaya dari jumlah transaksi. Maka dari itu, untuk menghindari riba, transaksi syariah tidak boleh mengandung bunga. Dia juga menjelaskan perbedaan antara proteksi syariah dan konvesional. Dia bilang, asuransi syariah dan non syariah memiliki konsep yang berbeda berdasarkan pemgelolaan dananya.

“Dalam pengelolaan keuangan syariah, terdapat karakter ekonomi Islam yang perlu dipahami, termasuk perbedaan secara konsep antara time value of money dengan economic value of time. Selain itu juga masyarakat perlu memahami larangan prinsip transaksi syariah, serta perbedaan asuransi konvensional dan syariah,” ungkap Hidayat.

Kepala Divisi Kanal Agency PT Asuransi BRI Life Liesdiaty Padema menyampaikan, bahwa sangat penting bagi masyarakat untuk memahami produk-produk keuangan, mencakup asuransi, dan investasi, dan investasi syariah. Selain untuk mendukung kemandirian finansial, pemahaman itu juga merupakan salah satu cara untuk mensiasati warisan yang berharga untuk keluarga.

“Kegiatan ini sangat membantu terutama bagi para akademisi (makasiswa, dosen dan guru) agar lebih bijak mengelola uang, memilih investasi maupun asuransi. Kegiatan literasi juga penting dilakukan kepada buruh, supir, ibu rumah tangga, dan lainnya,” tegas Sutadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com