Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Haris Bangun Bisnis Kopi Coffenatics yang Raup Omzet hingga Rp 400 Juta Per Bulan

Kompas.com - 02/07/2023, 08:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memiliki bisnis kopi di era banyaknya pesaing adalah hal yang susah-susah gampang. Akan terasa sulit jika pesaing diposisikan menjadi lawan namun akan terasa mudah jika pesaing dibuat menjadi motivasi untuk terus memberikan pelayanan yang baik.

Hal inilah yang muncul di benak Harris Hartanto Tan pengusaha kopi, meskipun pesaing usaha bisnis kopi bermunculan dia tetap pede dengan semua layanan yang dia miliki dan kualitas kopi yang disajikan adalah berkualitas.

“Pesaing itu tidak menjadi beban, karena semua usaha kopi yang ada, punya ciri khas. Nah di situ tantangan kita untuk bisa memberikan ciri khas. Kualitas kopi kita tetap dijaga dan layanan kita menjadi nomor satu,” ujar Harris Hartanto Tan pemilik Coffeenatics saat dijumpai Kompas.com di Medan, belum lama ini.

Bercerita ke belakang, asal muasal idenya tercetus untuk membuka usaha kopi adalah berangkat dari keresahannya ketika berkuliah di Australia yang sulit mendapatkan produk kopi Indonesia.

Padahal Indonesia merupakan penghasil kopi keempat terbesar di dunia namun keberadaanya sulit ditemukan. Sementara di sisi lain biaya untuk menikmati kopi di Australia jauh lebih mahal.

Baca juga: Kisah Sukses Adorable Projects, Bisnis Fesyen dengan Modal Awal Rp 180.000

Singkatnya tepatnya pada tahun 2015, Harris memberanikan diri untuk membuka usaha kopi dengan brand Coffenatics dan mempelajari lebih jauh bisnis kopi di Indonesia dengan harapan bisa membawa kopi Indonesia menglobal dan berkualitas tinggi. Selain itu dengan usahanya sendiri, dia ingin semua orang bisa menikmati kopi dengan harga yang bersahabat.

“Visi kami adalah bagaimana menghasilkan produk kopi Indonesia dengan kualitas tinggi tapi affordable dan available,” kata dia.

Harris memilih Medan sebagai tempat usaha kopinya berada lantaran Kota Medan adalah kota yang dekat dengan sumber kopi berkualitas seperti Aceh.

Adapun modal yang dia miliki ketika pertama kali membuka usaha kopinya sebesar Rp 1,2 miliar. Dengan dana tersebut dia pakai untuk membuat renovasi, training karyawan, operasional hingga membeli bahan baku.

“Kalau dari sisi luas tempat, dulu itu kecil banget, simple. Tapi berkat kerjasama tim semua yah bersyukurnya bisa sampai sebesar ini,” katanya.

Pada saat pandemi ketika banyak usaha kopi gulung tikar, Coffeenatics malah justru sebaliknya.

Dia berhasil meraup penambahan omzet sekalipun toko kopinya sempat tutup lantaran penerapan Work From Home (WFH) saat pandemi Covid-19, dengan berahli ke pasar digital menjadi seller di Tokopedia.

Baca juga: Cerita Satria Jatuh Bangun hingga Raup Omzet Rp 20 Juta Sehari dari Jualan Kelapa Muda

"Sejak bergabung dengan Tokopedia, transaksi Coffenatics mengalami peningkatan hingga 3,5 kali lipat per tahun," ujar Harris.

Selain itu dirinya juga selalu menyimpan dana operasional tiga bulan sebagai antisipasi apabila terjadi sesuatu hal di kemudian hari.

Berkat upaya tersebut, Harris tidak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bahkan pada saat pandemi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com