Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan: El Nino Bukan Barang Baru, Saya Pernah Menghadapinya

Kompas.com - 04/07/2023, 15:05 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yakin Indonesia bisa menghadapi dampak El Nino yang dapat menyebabkan kekeringan di beberapa wilayah.

Hal itu lantaran pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategi dalam menghadapi bencana kekeringan tersebut.

Mentan SYL mengaku dirinya memiliki segudang pengalaman dalam hal mempertahankan produktivitas pertanian ketika dirinya menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.

Baca juga: Mentan SYL: Saat Panen Melimpah, Produktivitas Padi Tertinggi dalam 77 Tahun, Kita Malah Impor

"El Nino bukan barang baru mungkin dia lebih jahat dari yang lalu tapi paling tidak dasar-dasarnya sudah ada. Saya pernah menghadapinya. Saya pernah jadi Kepala Kelurahan menghadapi seperti ini, pernah Bupati, pernah Gubernur," ujarnya saat forum diskusi bertajuk Meski El Nino, Bisa Panen secara virtual, Selasa (4/7/2023).

"2015 El Nino paling keras, saya dapat (gelar) Maha Bintang Putra Utama dari negara, Sulawesi Selatan saya Gubernurnya memberi makan 17 provinsi di saat krisis pangan 2015. Oleh karena itu El Nino ini tinggal cari ruangnya, cari peluangnya dari pengalaman yang ada. Pasti ada cara cara yang bisa kita lakukan," sambung SYL.

Dia pun membeberkan ada berbagai upaya antisipasi yang bisa dilakukan yakni mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan serta mengelompokkan menjadi daerah merah, kuning, dan hijau.

Baca juga: Mentan SYL Ajak Petani Kolaborasi Hadapi Perubahan Iklim

Kemudian melakukan percepatan tanaman untuk mengejar sisa hujan, meningkatkan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam hingga penyediaan benih lahan kekeringan.

"Saya berharap peningkatan kapasitas produksi harus jadi bagian pilihan pilihan ini dan maping lokasi serta mengelompokan daerah yang merah, kuning, hijau, aku pernah ngalamin ini di 2015. Masih ada daerah yang basah yakni hijau, daerah kuning perlu digali bikin irigasi, dan merah fokus menanam tumbuhan yang bisa hidup di daerah kering," jelas dia.

Baca juga: Mendag Zulhas: Saya Deg-degan Ada El Nino, Harga Bapok Mulai Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com