Ke depan, sektor inilah yang akan terus dikembangkan oleh MUTU, termasuk mempersiapkan skema untuk masuk ke dalam ekosistemnya, karena saat ini tren green economy tidak hanya sebatas gas rumah kaca (GRK), melainkan juga berkembang memasuki ekonomi sirkular seperti water footprint, plastik dan lain-lain.
“Kami sudah memiliki pengalaman yang cukup panjang terkait dengan karbon, di mana hingga saat ini MUTU sudah banyak memfasilitasi skema yang memang dipersyaratkan oleh negara-negara di Eropa, dan sudah menerbitkan ratusan sertifikat dengan skema International Sustainable Carbon Certification (ISCC),” ujar Irham.
Baca juga: Resmi IPO, Harga Saham TGUK Tembus ARA
Dari sisi kinerja keuangan, MUTU mencatatkan performa yang solid hingga akhir tahun 2022. Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan Perseroan yang berhasil tumbuh mencapai Rp 281,82 miliar di tahun 2022, naik sekitar 24,47 persen dibandingkan tahun 2021 yang tercatat Rp 226,41 miliar.
Laba tahun berjalan Perseroan di tahun 2022 juga melonjak 90,38 persen menjadi Rp 36,78 miliar, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 19,32 miliar. Sepanjang 2022 dibandingkan 2021, penjualan dari segmen Pengujian meningkat 32,46 persen, segmen Inspeksi naik 15,96 persen, dan segmen Sertifikasi 3,10 persen.
“Kami optimistis akan melanjutkan pertumbuhan kinerja yang positif di tahun-tahun berikutnya. Optimisme ini sejalan dengan adanya perluasan peluang dari sektor-sektor baru yang akan dikelola oleh Perseroan ke depan, serta dukungan positif dari pemegang saham melalui proses penawaran perdana saham yang akan dilakukan,” kata Sumarna.
Baca juga: IPO, Perusahaan Terafiliasi RMKE Ini Tawarkan Harga Rp 350-Rp 450
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.