Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Jadi Bahan Bakar Pernah Dikritik Elon Musk, Disebut Tak Masuk Akal

Kompas.com - 16/07/2023, 08:33 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sejak beberapa hari terakhir, ramai kontroversi apakah air bisa dijadikan bahan bakar untuk kendaraan yang efisien sebagai pengganti bahan bakar fosil di Indonesia.

Perdebatan itu mengemuka setelah seorang warga Cirebon bernama Aryanto Misel mengklaim menciptakan sebuah alat yang bisa mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bermotor pengganti bensin.

Menurut klaim Aryanto, alatnya yang bernama Nikuba tersebut bisa dipakai untuk bahan kendaraan perjalanan pulang pergi Cirebon-Semarang yang jaraknya sekitar 500 kilometer, dengan bermodal air elektrolisis kurang dari 1 liter.

Di dalam negeri, Aryanto Misel juga mengaku karyanya tidak dihargai. Bahkan kata dia, lembaga riset pemerintah, BRIN, malah disebut membantai alias mendiskreditkan penemuannya tersebut.

Baca juga: Kekayaan Menpora Dito Rp 282 Miliar, Kebanyakan dari Hadiah

Aryanto juga mengatakan akan menjual Nikuba miliknya ke luar negeri setelah diundang perusahaan yang menurut dia adalah rekanan dari Ferrari dan Ducati, Italia.

Kritik Elon Musk

Air yang diubah menjadi energi memang jadi kontroversi sejak lama. Sejatinya tak hanya di Indonesia, namun juga masih menjadi perdebatan di banyak negara.

Meski melimpah, sejauh ini air belum dikembangkan secara massal sebagai energi. Menurut banyak pakar, alasannya mengubah air menjadi hidrogen perlu banyak proses rumit dan mahal.

Sehingga mengubah air menjadi hidrogen untuk dipakai sebagai bahan bakar dinilai justru sebagai pemborosan. Alasannya, energi yang dipakai untuk mengkonversi hidrogen jauh lebih besar dibandingkan energi yang kemudian dihasilkan.

Baca juga: Penasaran Berapa Harga Bensin di Arab Saudi yang Kaya Minyak?

Dalam beberapa kesempatan, CEO Tesla, Elon Musk, bahkan kerap kali mengolok-ngolok hidrogen sebagai bahan bakar mesin kendaraan.

Seperti pada Juni 2020 silam, melalui akun Twitterya, Elon Musk menyebut kalau pengembangan teknologi mengubah air jadi energi mesin adalah hal konyol.

"Menjual hidrogen itu bodoh dan tidak masuk akal," kata Elon Musk dikutip dari CNBC, Minggu (16/7/2023).

Ia menyebut, hidrogen jauh berbeda dengan bahan bakar seperti dari energi fosil maupun beberapa sumber tenaga listrik terbarukan.

Sebelum dijadikan bahan bakar, butuh proses yang panjang dan sangat rumit untuk mengubah hidrogen dari air. Metode penyimpanan hidrogen, baik dalam bentuk gas maupun cair, juga dinilai tidak sederhana apabila diaplikasikan pada kendaraan.

Baca juga: Bak Bumi dan Langit, Membandingkan Laba Pertamina Vs Petronas Malaysia

Untuk diketahui saja, hidrogen atau senyawa H2 bisa dibilang sangat melimpah di bumi. Namun karena hidrogen adalah gas yang sangat ringan, gravitasi bumi tak mampu menarik molekul-molekulnya, sehingga akhirnya hidrogen lebih banyak menguap dan terperangkap di atmoster bumi.

Itu sebabnya, dalam kasus balon udara yang diisi dengan gas hidrogen, akan langsung melayang ke udara karena tidak terpengaruh gravitasi bumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com