Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Calon Emiten Bersiap IPO, Simak Prospektus Sahamnya

Kompas.com - 17/07/2023, 16:12 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mengawali pekan, lima calon emiten tengah bersiap untuk melakukan penggalangan dana di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO).

Kelima calon emiten itu, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE), PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), dan PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL).

MAHA merupakan perusahaan yang bergerak di sektor energi yang saat ini tengah dalam periode book building.

Baca juga: Segera IPO, MUTU Lepas 30 Persen Saham Senilai Rp 103,71 Miliar

 

Begitu pula dengan ERAL dan MSIE yang saat ini masuk periode book buiding, masing-masing menawarkan kisaran harga Rp 370 - Rp 410 dan Rp 100 - Rp 110 per lembar saham.

Sementara itu, HUMI saat ini masuk masa Pre Effective dengan menawarkan harga Rp 100 - Rp 150 per lembar saham.

Sementara itu, INET adalah perusahaan yang bergerak di sektor teknologi. INET sudah memasuki masa offering, dengan menetapkan harga IPO sebesar Rp 101 per saham

Baca juga: PKPU Berakhir Damai, Sriwijaya Air Berencana IPO

Untuk lebih rincinya, simak rincian calon emiten yang akan segera IPO:

1. PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)

MAHA berencana melepas 4,6 miliar saham biasa atas nama, atau sebanyak-banyaknya sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Adapun harga saham yang ditawarkan berkisar Rp 118 sampai dengan Rp 128 per saham, dengan target dana IPO Rp 491,5 miliar sampai dengan Rp 533,2 miliar.

Hasil IPO sebesar 60 persen akan digunakan perusahaan untuk pembelian 50 unit FH16 610 (prime mover) dan 50 unit FMX 440 (dump truck). Sementara itu, 40 persen sisanya untuk pembelian 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.

Baca juga: Cinema XXI Bakal IPO Rp 2,4 Triliun, untuk Apa Dananya?

2. PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI)

Calon emiten di sektor energy ini juga akan melepas sebanyak-banyaknya 2,7 miliar lembar saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan atay sebanyak-banyaknya 15 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Kisaran harga saham HUMI yang ditawarkan saat ini antara Rp 100 sampai dengan Rp 150 per lembar saham. Adapun target dana IPO yang akan dikantongi Rp 270,7 miliar sampai dengan Rp 1,35 miliar.

Perseroan juga menawarkan Waran Seri I atau sebesar 7,5 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Saham Perdana dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200 per saham, senilai Rp 270,7 miliar.

Adapun penggunaan dana IPO, sebesar 10 persen akan dipergunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional rutin. Sisanya, sebesar 90 persen akan digunakan untuk memperkuat equity dalam rangka pengembangan usaha.


3. PT Multisarana Intan Eduka Tbk (MSIE)

Perusahaan yang bergerak di sektor properti ini akan melepas sebanyak-banyaknya 417,3 juta lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya 27,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum.

Perseroan menerapkan kisaran harga saham antara Rp 100 per lembar saham sampai dengan Rp 110 per saham dengan target dana yang diperoleh Rp 41,7 miliar sampai dengan Rp 45,9 miliar.

Bersamaan dengan penawaran umum ini, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 208,6 juta Waran Seri I atau sebesar 18,97 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 250, atau senilai Rp 52,1 miliar.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com