Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Calon Emiten Bersiap IPO, Simak Prospektus Sahamnya

Kompas.com - 17/07/2023, 16:12 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

4. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)

INET berencana melepas sebanyak 1,5 miliar lembar saham biasa atas nama atau sebesar 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Perseroan telah menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 101 per lembar, dengan target dana IPO Rp 151,5 miliar.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 2,1 miliar lembar Waran Seri I yang menyertai Saham Baru atau sebesar 35 persen dengan target raihan dana sebesar Rp 191,1 miliar.

Adapun dana hasil penawaran umum perdana saham yang akan diterima oleh Perseroan, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi sebanyak Rp 90 miliar akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada Entitas anak yaitu PFI untuk belanja modal (Capital Expenditure/Capex) berupa pengembangan jaringan kabel Fiber Optic di area Jabodetabek. Selain itu juga untuk pembelian bandwith internet, pembayaran gaji karyawan dan uang jaminan (deposit) sewa Fiber Optic di area Pulau Jawa.

Kemudian, sekitar Rp 30 miliar akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada Entitas anak yaitu DPS, dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan antara lain, pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha Perseroan.

5. PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL)

ERAL merupakan anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), berencana melepas sebanyak-banyaknya 1,03 juta lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru yang setara dengan 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Harga penawaran dikisaran Rp 370 sampai dengan Rp 410 per saham dengan target dana IPO sebanyak – banyaknnya Rp 425,3 miliar. Perseroan juga mengadakan Program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 31,1 juta atau 3 persen dari saham yang ditawarkan saat IPO.

Adapun penggunaan dana IPO, sekitar 37 persen untuk pemberian pinjaman kepada Entitas Anak, yakni PT Mitra Internasional Indonesia, dan PT Era Aktif Indonesia. Kemudian, sekitar 13,75 persen akan digunakan untuk pemberian modal dalam bentuk penyetoran modal kepada Entitas anak, yakni PT Era Gaya Indonesia dan PT Master Selam Nusantara.

Sisanya sekitar 49,25 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan, guna mendukung kegiatan usaha utama dan operasional Perseroan, termasuk dan tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, penyaluran dankelengkapan persediaan, serta beban operasional lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com