JAKARTA, KOMPAS.com - Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambangi kantor Menteri BUMN Erick Thohir. Pertemuan keduanya membahas sejumlah hal, salah satu soal ekspansi bisnis Pertamina ke Afrika.
"Iya ketemu beliau (Erick Thohir)," ujar Ahok saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/7/2023).
Ia menuturkan, saat ini Pertamina tengah melakukan ekspansi bisnis ke Afrika yang mencakup sektor minyak dan gas (migas).
Baca juga: Ahok Sebut Pertamina Bakal Bangun Resor dan Pusat Penelitian di IKN
Oleh sebab itu, perluasan bisnis ini diharapkan bisa dibantu oleh Pahala Nugraha Mansury yang baru dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).
Sebelumnya Pahala menjabat sebagai Wamen BUMN I yang membawahi BUMN klaster energi. Saat ini, Pahala sendiri masih menempati posisi sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.
"Salah satu yang dibahas ada penggantian Pak Pahala, dan ini nanti akan banyak bantu kita untuk hubungkan (ke luar negeri), kan kita mau buka bisnis baru di Afrika segala macam kan. Maka dengan Pak Pahala di Wamenlu itu akan sangat membantu," ungkap dia.
Baca juga: Bos BUMN Rangkap Jabatan Tak Bisa Lagi Bergaji Dobel, Ahok: Pertamina Sudah dari 2020
Ahok mengatakan, ekspansi bisnis ini dilakukan sejalan dengan target Pertamina untuk mencapai nilai pasar atau market cap sebesar 100 miliar dollar AS.
"Macam-macam (bisnisnya), kita kan ingin jadi global company dengan 100 miliar dollar AS market cap kan. Nah saya kira dengan penempatan Pak Pahala di Kemenlu, itu cocok banget, apalagi sudah kenal beliau," kata dia.
Pada 11-12 Juli 2023, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Benua Afrika, khususnya negara Kongo dan Kenya. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati turut mendampingi Luhut dalam kunjungan tersebut.
Baca juga: Pertamina Resmi Kelola Blok Peri Mahakam Selama 30 Tahun
Pertamina pun akan berinvestasi untuk menggarap proyek pembangunan kilang minyak di Kenya. Selain itu, ada peluang kerja sama memasok listrik ke Afrika Selatan menggunakan gas dari kontraksi Indonesia di Mozambik.
Baru-baru ini, Pertamina juga mendapatkan perpanjangan kontrak konsesi dalam pengelolaan blok Menzel Ledjmet Nord (MLN) di Aljazair. Pertamina bisa mengelola blok migas di tengah Gurun Sahara tersebut hingga 35 tahun ke depan.
Dalam kontrak baru ini, selain produksi minyak mentah, Pertamina juga diberikan ijin untuk membangun pabrik LPG dengan kapasitas 1 juta metrik ton per tahun, yang mana produknya akan dibawa ke Indonesia.
Baca juga: Kantor Pusat Pertamina Akan Pindah ke Balikpapan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya