Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdalam Penetrasi di Asia Tenggara, TikTok Shop Gandeng Paylater di Malaysia

Kompas.com - 21/07/2023, 17:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial video pendek Tiktok menjalin kerja sama dengan layanan paylater atau buy now pay later Atome untuk menawarkan pembayaran cicilan pada e-commerce di Malaysia.

Ini termasuk langkah terbaru untuk mendorong pasar perdagangan digital di Asia Tenggara.

TikTok Shop akan menyertakan Atome sebagai opsi pembayaran. Dengan begitu, konsumen dapat mencicil pembayaran dalam tiga sampai enam bulan.

Sebagai catatan, paylater Atome merupakan anak usaha dari perusahaan fintech Advance Inteiligence Group yang berbasis di Singapura.

Baca juga: Saat DPR Mulai Resah Project S TikTok Bakal Goyang UMKM Indonesia...

Fintech tersebut mendapatkan dukungan investor besar seperti SoftbBank Vision Fund 2 dan Warburg Pincus.

E-commerce Lead of Strategy and Special Project TikTok Shop Jonathan Low berharap, kemitraan ini dapat mendorong pertumbuhan produk e-commerce.

"Memungkinkan pedagang dan usaha kecil untuk menawarkan pelanggan opsi pembayaran yang fleksibel," ujar dia dikutip dari CNBC, Jumat (21/7/2023).

Sementara itu, Kepala Komersial Atome Wiliam Yang mengatakan, integrasi Atome sebagai opsi pembayaran di TikTok Shop akan mendorong pertumbuhan e-commerce dan mendorong merek dari semua ukuran.

Baca juga: Soal Bisnis Cross Border di Project S TikTok, Teten: Jangan Bohongi Saya!

Kemitraan ini muncul ketika TikTok mulai mencari pasar di luar Amerika Serikat (AS) untuk mendorong bisnis.

Sebagai pasar terbesar perusahaan, TikTok menghadapi tantangan di AS setelah negara bagian Montana pertama kali melarang aplikasi tersebut.

Aplikasi anak usaha ByteDance asal China ini juga dilarang di India.

Beberapa bulan terakhir, TikTok Shop secara agresif berekspansi ke e-commerce Asia Tenggara.

TikTok Shop berhadapan deng/an pemain e-commerce yang sudah ada lebih dulu seperti Shopee dari Sea dan Lazada milik Alibaba.

Sebelumnya, TikTok mengumumkan akan mengucurkan dana miliaran dollar ke Asia Tenggara.

TikTok mengaku telah memiliki 325 juta pengguna bulanan di Asia Tenggara.

Baca juga: Aturan Social Commerce Dinilai Longgar, TikTok Jadi Ancaman UMKM?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com