Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bisnis "Cross Border" di Project S TikTok, Teten: Jangan Bohongi Saya!

Kompas.com - 12/07/2023, 18:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) RI Teten Masduki mengatakan, terdapat bisnis lintas batas (cross border) di TikTok Shop Indonesia. Bisnis cross border yang diduga dilakukan melalui Project S TikTok Shop ini pertama kali mencuat di Inggris.

Ia mengatakan, TikTok di Indonesia menyatukan antara media sosial, cross border commerce, dan ritel online.

"Sekarang mereka klaim produk yang dijual bukan produk luar. Kata siapa? Ketika saya mau bikin kebijakan subsidi untuk UMKM di online waktu Covid-19, semua pelaku e-commerce tidak bisa memisahkan mana produk UMKM mana yang impor. Yang bisa dipastikan hanya yang jualan di online itu UMKM. Jadi jangan bohongi saya juga," ujar dia usai rangkaian perayaan Hari Koperasi Nasional ke-76, Rabu (12/7/2023).

Ia menambahkan, adanya Project S di TikTok Shop yang pertama muncul di Inggris berpotensi membuat UMKM lokal merugi.

Baca juga: Aturan Social Commerce Dinilai Longgar, TikTok Jadi Ancaman UMKM?

Pasalnya, Teten bilang, sebesar 67 persen algoritma TikTok dapat mengubah perilaku konsumen yang semua tidak ingin berbelanja, jadi membeli sesuatu.

Demi melindungi konsumen, Teten berharap, Kementerian Perdagangan (Kemendag) segera menyelesaikan proses revisi Peraturan menteri perdagangan (Permendag) No.50 Tahun 2020 tentang Perizinan Usaha, periklanan, pembinaan dan Pengawasan Pelaku usaha dalam Perdagangan Melalui Elektronik (PPMSE).

Revisi ini diharapkan akan membuat industri dan konsumen dalam negeri terlindungi.

"Kita bukan anti produk dari luar. Kita sudah pasar yang terbuka, tapi kita juga perlu melindungi UMKM supaya tidak kalah bersaing," ucap dia.

Sebelumnya, TikTok Indonesia menyebut, tidak ada produk asing yang dijajakan di TikTok Shop Indonesia.

"Tidak ada bisnis lintas batas (cross-border) di TikTok Shop Indonesia," ujar perwakilan TikTok Indonesia dalam sebuah keterangan resmi.

Seperti telah diberitakan, TikTok disebut mulai menjual produknya sendiri di Inggris melalui fitur Trendy Beat. Fitur ini menjual produk-produk yang sedang populer.

Semua produk yang terdapat di Trendy Beat dikabarkan dikirim dari China. Penjualnya disebut merupakan perusahaan yang terdaftar di Singapura, tetapi tercatat sebagai bagian dari perusahaan induk TikTok, ByteDance.

Project S sendiri merupakan istilah internal untuk menyebut upaya TikTok menjual produknya sendiri.

Baca juga: Project S TikTok Berpotensi Ancam UMKM, Pemerintah Diminta Antisipasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com