Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Likuidasi Wanaartha Life Sudah Verifikasi 7.749 Pemegang Polis

Kompas.com - 25/07/2023, 15:05 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Likuidasi PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (Wanaartha Life) melaporkan telah melakukan verifikasi kepada 7.749 pemegang polis dengan 16.302 polis per 21 Juli 2023.

Jumlah tersebut merupakan bagian dari total jumlah kreditor pemegang polis yang mencapai 12.577 dengan 26.285 polis.

Dalam pengumuman yang diterima Kompas.com, seluruh tagihan melalui pendaftaran langsung (walk in) yang didaftarkan pada Januari sampai Februari 2023 dan sebagian yang didaftarkan pada Maret 2023 telah diverifikasi.

Baca juga: Selisih Paham dengan Pemegang Saham, Tim Likuidasi Wanaartha Life Temui OJK

Selain itu, seluruh tagihan yang didaftarkan melalui posko Palembang, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Kediri juga telah diverifikasi.

"Proses verifikasi untuk sisa tagihan pemegang polis masih dilakukan tim likuidasi," tulis Tim Likuidasi Wanaartha Life dalam laporan tersebut, dikutip Selasa (25/7/2023).

Selanjutnya, tim likuidasi akan mengeluarkan daftar tagihan kreditor Wanaartha Life setelah proses verifikasi tagihan kreditor selesai dilakukan dan neraca sementara likuidasi disetujui OJK.

Baca juga: Wanaartha Life Tunjuk Kantor Akuntan Publik, OJK: Kami Pantau

Tim Likuidasi juga telah menunjuk 2 Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit terhadap neraca penutupan dan agreed upon procedures (AUP) validasi polis.

Seluruh pekerjaan KAP tersebut diestimasikan akan selesai dan diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Juli 2023.

Selanjutnya, setelah laporan audit selesai dan diserahkan kepada OJK, tim likuidasi akan menyusun Neraca Sementara Likuidasi (NSL) untuk menghitung posisi aset berdasarkan nilai yang diperkirakan dapat direalisasikan.

Baca juga: Digugat Wanaartha Life, OJK Belum Terima Surat Panggilan dari PTUN

Selain itu, tim likuidasi juga akan menghitung posisi kewajiban setelah berakhirnya jangka waktu pengajuan tagihan atau piutang oleh kreditor.

Sebagai informasi, OJK telah mencabut izin usaha Wanaartha Life pada 5 Desember 2022.

Adapun berdasarkan neraca penutupan (unaudited) diketahui kewajiban (liabilitas) perusahaan ada sebesar Rp 15,9 triliun.

Dalam neraca penutupan (unaudited) itu ekuitas Wanaartha Life diketahui berada pada posisi negatif Rp 13 triliun.

Dengan begitu, aset Wanaartha Life dapat diketahui dari selisih jumlah liabilitas dikurangi dengan ekuitas perusahaan atau sebesar Rp 2,9 triliun.

Baca juga: Nasabah Wanaartha Life Tetap Dibayar walau Tak Daftar Tim Likuidasi, Bagaimana Caranya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com