PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03 persen (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (yoy).
Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada batas atas kisaran 4,5-5,3 persen didorong perbaikan permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.
Laporan studi lembaga internasional, Statistita, yang dirilis melalui situs resminya memberi keterangan sangat positif tentang Indonesia.
Laporan itu menyebutkan bahwa negara ini memiliki populasi sebesar 276,4 juta jiwa dan PDB sebesar 1.150,1 miliar dollar AS pada 2021.
Selanjutnya lembaga tersebut memproyeksikan, populasi Indonesia akan menjadi 282,46 juta jiwa (2025) lalu bertambah menjadi 289,62 juta jiwa (2028).
Lembaga itu meyakini bahwa pada masa 10 tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ditopang ekonomi digital dan ekonomi kreatif, serta sektor infrasktruktur, transportasi dan pertambangan.
Bahkan, lembaga tersebut menyebutkan bahwa Indonesia memiliki masa depan cerah dan diprediksi akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030.
Disebutkan pertumbuhan ekonomi digital akan mencapai delapan kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun.
E-commerce akan berperan krusial dengan pertumbuhan 34 persen atau setara Rp 1.900 triliun, disusul beberapa sektor lainnya, yakni B2B (business-to-business) dengan peningkatan 13 persen atau setara Rp 763 triliun dan health-tech dengan peningkatan 8 persen atau setara Rp 471,6 triliun.
Potensi ekonomi digital Tanah Air masih sangat besar. Misalnya, sampai saat ini e-commerce masih melayani industri makanan dan minuman sebesar Rp 18 triliun dari total potensinya sebesar Rp 3.669 triliun, sehingga masih ada ruang untuk tumbuh besar.
Prediksi McKinsey, ekonomi digital Indonesia dapat meningkatkan produktivitas mencapai 120 miliar dollar AS per tahun.
Sementara itu, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2022 sebesar 77 miliar dollar AS atau tumbuh 22 persen (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir dua kali lipat hingga 130 miliar dollar AS pada 2025 mendatang.
Sementara itu, lanjutnya, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh dari Rp 16.101 triliun pada 2021 menjadi Rp 24.000 triliun pada 2030.
Dengan demikin, PDB Indonesia akan mencapai Rp 323 triliun atau 55 persen lebih besar dari PDB ASEAN, dan angka tersebut akan meningkat menjadi Rp 417 triliun pada 2030.
Lalu, bagaimana kontribusi Indonesia bagian timur untuk mewujudkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tersebut?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.