Terkait ini, berbagai studi menyebutkan bahwa Indonesia bagian timur memiliki peluang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagaimana diproyeksikan di atas.
Wilayah Indonesia timur terdiri dari lebih 9.000 pulau, 5.000 sungai lebih dari separuh dari luas wilayah daratan Indonesia sebesar 1,91 juta km2, dan luas wilayah perairan Indonesia 6,32 juta km2.
Untuk menghubungkan wilayah yang sangat luas itu, Pemerintah Indonesia sudah mulai mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tersebut dihubungkan dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian barat, baik melalui darat, misalnya, dengan pembangunan jembatan, jalan tol atau rel kereta, melalui jalur laut dengan pembangunan dermaga dan tol laut, maupun melalui jalur udara dengan pembangunan bandar udara modern.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menekan biaya logistik sehingga disparitas harga komoditas antara kawasan dan antara pulau bisa diminimalkan.
Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tersebut diyakini akan berkembang semakin pesat ketika Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur mulai beroperasi pada 2024 nanti.
Menurut BPS hingga pada kuartal ketiga 2019, struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang masing-masing menyumbang 59,15 persen dan 21,14 persen untuk produk domestik bruto (PDB).
Sementara di bagian timur seperti Maluku dan Papua masing-masing hanya berkontribusi 3,06 persen dan 2,27 persen ke PDB.
Namun, mengacu ke lanskap bisnis dan ekonomi Indonesia masa depan yang bertumpu pada ekonomi digital, ekonomi kreatif, sektor transportasi dan pertambangan mineral, peluang Indonesia timur untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional boleh dikatakan akan menjadi sangat signifikan.
Hal ini akan semakin menguat apabila Pemerintah Indonesia pasca-Pemilu 2024, berkomitmen melanjutkan kebijakan pembangunan infrastruktur keras (jalan raya, pelabuhan dan bandara, listrik) dan infrastruktur lunak seperti infrastruktur telekomunikasi, lembaga kesehatan dan lembaga pendidikan, dan lembaga hukum demi perlindungan konsumen digital.
Selain itu, pemerintah Indonesia perlu terus memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang inovatif dan kreatif karena memiliki keahlian khusus di bidang teknologi digital. Karena hal itu adalah salah satu pilar dasar yang penting dalam ekonomi digital.
Terkait hilirisasi ekonomi digital, Indonesia juga harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi new wave seperti teknologi 5G, IoT (internet of things), blockchain, artificial intelligence (AI), dan cloud computing.
Sektor ekonomi lain yang menjadi keunggulan Indonesia bagian timur adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.
Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia bagian timur ini tersebar di berbagai wilayah dengan ciri khas dan keunikannya sendiri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan tiga dari lima destinasi super prioritas ada di Indonesia Timur, yakni Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.