Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Indonesia Timur dan Prospek Masa Depan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 29/07/2023, 17:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Terkait ini, berbagai studi menyebutkan bahwa Indonesia bagian timur memiliki peluang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagaimana diproyeksikan di atas.

Wilayah Indonesia timur terdiri dari lebih 9.000 pulau, 5.000 sungai lebih dari separuh dari luas wilayah daratan Indonesia sebesar 1,91 juta km2, dan luas wilayah perairan Indonesia 6,32 juta km2.

Untuk menghubungkan wilayah yang sangat luas itu, Pemerintah Indonesia sudah mulai mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tersebut dihubungkan dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian barat, baik melalui darat, misalnya, dengan pembangunan jembatan, jalan tol atau rel kereta, melalui jalur laut dengan pembangunan dermaga dan tol laut, maupun melalui jalur udara dengan pembangunan bandar udara modern.

Hal tersebut dimaksudkan untuk menekan biaya logistik sehingga disparitas harga komoditas antara kawasan dan antara pulau bisa diminimalkan.

Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi tersebut diyakini akan berkembang semakin pesat ketika Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur mulai beroperasi pada 2024 nanti.

Menurut BPS hingga pada kuartal ketiga 2019, struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera yang masing-masing menyumbang 59,15 persen dan 21,14 persen untuk produk domestik bruto (PDB).

Sementara di bagian timur seperti Maluku dan Papua masing-masing hanya berkontribusi 3,06 persen dan 2,27 persen ke PDB.

Namun, mengacu ke lanskap bisnis dan ekonomi Indonesia masa depan yang bertumpu pada ekonomi digital, ekonomi kreatif, sektor transportasi dan pertambangan mineral, peluang Indonesia timur untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional boleh dikatakan akan menjadi sangat signifikan.

Hal ini akan semakin menguat apabila Pemerintah Indonesia pasca-Pemilu 2024, berkomitmen melanjutkan kebijakan pembangunan infrastruktur keras (jalan raya, pelabuhan dan bandara, listrik) dan infrastruktur lunak seperti infrastruktur telekomunikasi, lembaga kesehatan dan lembaga pendidikan, dan lembaga hukum demi perlindungan konsumen digital.

Selain itu, pemerintah Indonesia perlu terus memajukan kualitas sumber daya manusia (SDM), yang inovatif dan kreatif karena memiliki keahlian khusus di bidang teknologi digital. Karena hal itu adalah salah satu pilar dasar yang penting dalam ekonomi digital.

Terkait hilirisasi ekonomi digital, Indonesia juga harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi new wave seperti teknologi 5G, IoT (internet of things), blockchain, artificial intelligence (AI), dan cloud computing.

Sektor ekonomi lain yang menjadi keunggulan Indonesia bagian timur adalah pariwisata dan ekonomi kreatif.

Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia bagian timur ini tersebar di berbagai wilayah dengan ciri khas dan keunikannya sendiri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan tiga dari lima destinasi super prioritas ada di Indonesia Timur, yakni Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com