Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Indonesia Timur dan Prospek Masa Depan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 29/07/2023, 17:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERTUMBUHAN ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2023 tercatat sebesar 5,03 persen (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (yoy).

Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada batas atas kisaran 4,5-5,3 persen didorong perbaikan permintaan domestik dan tetap positifnya kinerja ekspor.

Laporan studi lembaga internasional, Statistita, yang dirilis melalui situs resminya memberi keterangan sangat positif tentang Indonesia.

Laporan itu menyebutkan bahwa negara ini memiliki populasi sebesar 276,4 juta jiwa dan PDB sebesar 1.150,1 miliar dollar AS pada 2021.

Selanjutnya lembaga tersebut memproyeksikan, populasi Indonesia akan menjadi 282,46 juta jiwa (2025) lalu bertambah menjadi 289,62 juta jiwa (2028).

Lembaga itu meyakini bahwa pada masa 10 tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan ditopang ekonomi digital dan ekonomi kreatif, serta sektor infrasktruktur, transportasi dan pertambangan.

Bahkan, lembaga tersebut menyebutkan bahwa Indonesia memiliki masa depan cerah dan diprediksi akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030.

Disebutkan pertumbuhan ekonomi digital akan mencapai delapan kali lipat dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun.

E-commerce akan berperan krusial dengan pertumbuhan 34 persen atau setara Rp 1.900 triliun, disusul beberapa sektor lainnya, yakni B2B (business-to-business) dengan peningkatan 13 persen atau setara Rp 763 triliun dan health-tech dengan peningkatan 8 persen atau setara Rp 471,6 triliun.

Potensi ekonomi digital Tanah Air masih sangat besar. Misalnya, sampai saat ini e-commerce masih melayani industri makanan dan minuman sebesar Rp 18 triliun dari total potensinya sebesar Rp 3.669 triliun, sehingga masih ada ruang untuk tumbuh besar.

Prediksi McKinsey, ekonomi digital Indonesia dapat meningkatkan produktivitas mencapai 120 miliar dollar AS per tahun.

Sementara itu, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia pada 2022 sebesar 77 miliar dollar AS atau tumbuh 22 persen (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir dua kali lipat hingga 130 miliar dollar AS pada 2025 mendatang.

Sementara itu, lanjutnya, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh dari Rp 16.101 triliun pada 2021 menjadi Rp 24.000 triliun pada 2030.

Dengan demikin, PDB Indonesia akan mencapai Rp 323 triliun atau 55 persen lebih besar dari PDB ASEAN, dan angka tersebut akan meningkat menjadi Rp 417 triliun pada 2030.

Indonesia timur

Lalu, bagaimana kontribusi Indonesia bagian timur untuk mewujudkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tersebut?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com