Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Indonesia Timur dan Prospek Masa Depan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 29/07/2023, 17:36 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Belum termasuk sederet destinasi wisata dengan potensi ekonomi kreatif yang sangat berdaya saing seperti Raja Ampat di Papua, Gili terawang di NTB, Sumba di NTT dan masih banyak lagi.

Potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di kawasan Indonesia timur tampak pada 1.769 desa wisata atau 37,84 persen dari total desa wisata di Indonesia yang mencapai 4.674 desa wisata per Maret 2023.

Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kereatif (Kemenparekraf) optimistis SDM dari generasi muda Indonesia Timur dapat menjadi bagian dari kebangkitan 34 juta masyarakat Indonesia di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Fokus ekonomi kreatif mencatat bahwa Indonesia memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif dan menyumbangkan lebih dari Rp 1.200 triliun pada 2022 lalu.

Menurut Kemenparekraf, kontribusi industri ekonomi kreatif Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia berada di posisi tiga besar, setelah Amerika Serikat dengan industri Hollywood dan Korea Selatan dengan drama Korea dan K-Pop.

Kontribusi yang cukup besar atas PDB berasal dari sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif dari Indonesia timur.

Kaya bahan tambang

Sejatinya ada ratusan perusahaan tambang di Indonesia yang menyumbang kontribusi untuk pembangunan bangsa.

Namun, dari 15 perusahaan tambang terbesar di Indonesia, 10 di antaranya mengeruk bahan tambang mineral di wilayah Indonesia timur.

Mereka adalah PT Kaltim Prima Coal di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur; PT Freeport Indonesia di Grasberg, Papua; PT Vale Indonesia Tbk di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara; Adaro Indonesia di Kalimantan Selatan; Perusahaan Berau Coal di wilayah Berau, Kalimantan Timur; Kideco Jaya Agung di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur; PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) di Kalimantan Tengah, Selatan dan Timur; PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) di Kaupaten Sumbawa Bara, NTB; PT. Arutmin Indonesia di Kalimantan Selatan; dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk di Sulawesi Utara.

Sementara itu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Pusat Survei Geologi pernah menyebut lima wilayah di kawasan timur Indonesia, memiliki potensi ditemukannya lapangan minyak dan gas (migas) raksasa. Salah satunya adalah blok Selaru di Maluku dan blok Masela di laut Arafura, Papua Selatan.

Berbagai potensi ekonomi sebagaimana dikemukakan di atas menegaskan betapa Indonesia bagian timur memiliki potensi yang besar untuk berperan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional masa depan.

Oleh karena itu, sepantasnya, Pemerintah Indonesia terus membenahi dan meningkatkan kualitas infrasturktur dan SDM yang menunjang pengembangan dan keberlanjutan ekonomi digital, ekonomi kreatif dan industri pertambangan di kawasan Indonesia bagian timur.

Tentu saja langkah tersebut perlu dibarengi dengan upaya kongkret untuk mengatasi berbagai kesenjangan di bidang pelayanan dan kualitas pendidikan, pelayanan dan kualitas kesehatan, ketersediaan air bersih dan sanitasi, ketersediaan energi listrik, dukungan infrastruktur permukiman, dan dukungan infrastruktur pengetahuan termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang selama ini mendera warga masyarakat di Indonesia bagian timur.

Apabila pembangunan ekonomi di wilayah Indonesia timur dilakukan menurut prisip adil dan merata, maka niscaya ekonomi di kawasan itu akan bertumbuh pesat dan bisa menjadi fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com