Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasional Komersial LRT Jabodebek Mundur, Kemenhub: Kemungkinan Jadi 20 atau 30 Agustus 2023

Kompas.com - 03/08/2023, 15:49 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan tanggal operasional komersial LRT Jabodebek bakal mundur menjadi 20 atau 30 Agustus 2023, dari target sebelumnya 18 Agustus 2023.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, pihaknya akan memastikan kesiapan sistem LRT Jabodebek serta aspek keamanan dan keselamatan sebelum LRT Jabodebek beroperasi secara komersial.

"Ini selaras dengan apa yang sudah disampaikan oleh Presiden saat uji coba LRT tadi pagi. Semuanya disiapkan dengan sebaik-baiknya, semua yang berkaitan dengan sistem, keamanan dan keselamatan harus diutamakan, tidak perlu tergesa-gesa," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Baca juga: Jokowi Minta Masyarakat Maklum soal Jembatan LRT yang Salah Desain

"Pak Menhub tadi menyampaikan bahwa ada kemungkinan operasional secara komersial dimulai 20 atau 30 Agustus. Semua tergantung persiapan yang dilakukan dan evaluasinya," tambahnya.

Hal yang juga diungkapkan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (3/8/2023).

Menhub bilang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar LRT Jabodebek baru dioperasikan untuk umum ketika sistem sudah benar-benar siap.

"Kami tadi minta saran Pak Presiden. Pak Presiden sangat bijak, 'pokoknya kalian melakukan uji coba. Pada saat uji coba berhasil, kita buka.' Jadi bisa jadi menjadi 20 Agustus atau 30 Agustus," kata Menhub.

Dia mengungkapkan, selama sebulan penuh sejak 1 Agustus lalu, tim pengembang perangkat lunak (software) dari Siemens tengah memastikan kesiapan sistem operasi LRT Jabodebek.

"Kita sudah mendaftarkan kira-kira 10 tim atau orang dari Siemens untuk secara intensif dari 1 Agustus sampai 30 Agustus untuk memperhatikan," ucapnya.

Selain itu, LRT Jabodebek juga akan menjalani serangkaian tes uji coba sehingga dalam dua pekan mendatang akan ada perbaikan yang signifikan.

"Kereta api itu kalau berjalan dimulai, tidak bisa berhenti. Lebih baik kita konservatif dan tes itu bukan tes jalan saja. Ada 3 tes yang dilakukan, kita harus menjalankan 31 kereta trainset itu. Yang kedua, kita harus memberikan pembebanan dengan maksimum. Yang ketiga dia harus berjalan semuanya dengan beban dan headway 3 menit sekali," jelasnya.

Menhub menyebutkan, perbaikan sistem LRT Jabodebek juga sudah dirasakan pada saat dia menjajal menaiki moda transportasi ini bersama Presiden pagi tadi.

Salah satunya dari sisi longspan Gatsu-Kuningan yang disebut memperlambat laju kereta hingga di angka 20 kilometer per jam saat melewati belokan tersebut lantaran pembangunannya salah desain.

"Tadi itu (laju kereta) lebih cepat dari sebelumnya. Saya kan dalam minggu ini dua kali (ikut uji coba), tadi itu lebih cepat," tuturnya.


Baca juga: Saat Kualitas LRT Buatan INKA Madiun Dikomplain Perusahaan Jerman...

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menyebutkan, saat ini proses pembaruan software operasi LRT Jabodebek sudah memasuki tahap penyempurnaan sistem integrasi antara sarana dengan pintu Passenger Screen Door (PSD) yang terdapat pada peron stasiun.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com