Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Perbankan AS Berlanjut, Bagaimana Kondisi Bank Indonesia?

Kompas.com - 09/08/2023, 17:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri perbankan di Amerika Serikat (AS) kembali mengalami guncangan. Kali ini industri perbankan AS diterpa kabar penurunan peringkat kredit oleh lembaga pemeringkat Moody's.

Dilansir dari CNBC International, Moody's memangkas peringkat 10 bank Negeri Paman Sam. Langkah ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek risiko simpanan, potensi resesi, dan kesulitan portofolio real estate.

Pemangkasan rating kredit itu menambah rentetan kabar buruk industri perbankan AS. Sejumlah bank di AS telah dinyatakan bangkrut, imbas dari tekanan ketidakpastian global yang membuat penyaluran kredit menurun, disertai pengetatan kebijakan moneter yang mengerek suku bunga acuan simpanan.

Baca juga: Krisis Perbankan AS, Giliran Heartland Tri-State Bank yang Bangkrut

Menanggapi hal tersebut, Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Solikin M. Juhro mengatakan, BI terus melakukan pengujian melalui stress test terhadap berbagai dinamika yang terjadi di dunia. Hal ini dilakukan untuk memastikan stabilitas sistem keuangan nasional.

"Itu juga jadi agenda KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan), menunjukan sistem kita berdaya tahan," kata dia, dalam Taklimat Media BI, Rabu (9/8/2023).

Solikin memastikan, bank sentral tidak berdiam diri di tengah kondisi pengetatan kebijakan moneter yang berlanjut. BI berkomitmen menyiapkan kebijakan makroprudensial yang dapat mengakomodir industri perbankan.

Kondisi industri perbankan nasional sendiri dinilai masih terjaga sejauh ini. Salah satu indikatornya ialah likuiditas perbankan yang ample.

Tercatat pada akhir Juni 2023, rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) berada pada level 26,7 persen. Angka ini turun dari bulan sebelumnya sebesar 28,91 persen.

Perkembangan likuiditas tersebut dinilai berperan positif terhadap perkembangan bunga deposito dan kredit perbankan. Tercatat suku bunga deposito 1 bulan dan kredit masing-masing sebesar 4,14 persen dan 9,34 persen sampai dengan akhir Juni.

"Secara umum saya sampaikan ketahanan sistem keuangan kita khususnya perbankan bagus," ucap Solikin.

Baca juga: Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, BI Update Insentif Likuiditas Perbankan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com