Akar Persoalan yang Bikin Jiwasraya Gagal Bayar
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, ada tiga akar permasalahan yang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero) selama belasan tahun. Hal itu yang membuat perusahaan berakhir pada pada kasus gagal bayar di tahun 2020.
Pertama, permasalahan fundamental yakni terkait masalah likuiditas dan solvabilitas yang sudah terjadi sejak lama.
"Masalah ini tidak pernah diselesaikan dengan solusi yang dapat memperbaiki fundamental perusahaan," ujarnya.
Permasalahan kedua adalah reckless investment activities atau tata kelola perusahan yang lemah. Di mana tidak adanya portofolio guideline yang mengatur investasi maksimum pada aset yang berisiko tinggi.
"Sehingga dengan kondisi pasar saat ini, mayoritas aset asuransi perusahaan tidak dapat diperjualbelikan, atau hanya dapat dijual dengan nilai yang sangat rendah," kata pria yang akrab disapa Tiko.
Ketiga, adalah permasalahan tekanan likuiditas dari produk saving plan Jiwasraya yang menyebabkan naiknya pencairan dan penurunan penjualan. Sejak 2017 nilai klaim dan manfaat meningkat drastis.
Penurunan kepercayaan nasabah pada Jiwasraya menyebabkan klaim meningkat secara signifikan ke 51 persen dan terus naik hingga 85 persen. Hal tersebut menyebabkan tekanan likuiditas pada Jiwasraya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.