Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Solusi Pengolahan Limbah Plastik dan Kardus untuk Perusahaan, Ecoloop Jawabannya!

Kompas.com - 10/08/2023, 12:58 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sampah plastik, kertas, serta kardus telah menjadi salah satu ancaman serius bagi lingkungan. Pasalnya, material-material ini kerap digunakan untuk berbagai kemasan, mulai dari makanan, botol minuman, hingga kantong belanja.

Peningkatan produksi kemasan plastik dan kardus sekali pakai dinilai dapat membebani kemampuan masyarakat dan perusahaan, khususnya dalam pengelolaan limbahnya. Hal ini pun berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, serta memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia.

Untuk mengatasi masalah tersebut, masyarakat dapat mengurangi penggunaan plastik dan kardus sekali pakai.

Sementara itu, perusahaan dapat menggunakan sistem pengolahan limbah terkini untuk mengelola sampah plastik, kertas, serta kardus hasil produksi. Dengan begitu, perusahaan dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan dapat menggunakan jasa pengelolaan limbah tepercaya. Salah satunya adalah Ecoloop by Alton Waste Management (AWM).

Ecoloop merupakan perusahaan di bidang pengelolaan limbah kardus, kertas, dan plastik polyethylene terephthalate (PET) yang terus berkembang.

Baca juga: Buang Sampah ke TPA Sarimukti Dibatasi Imbas Pencemaran Limbah

Direktur Business Development Ecoloop Albern menyatakan bahwa pihaknya telah menyuplai 4 juta kg limbah per bulan di berbagai pabrik di Tangerang.

Perusahaan yang berdiri sejak 2022 itu juga mengolah 550.000 kg kardus dan kertas di Gudang Gresik setiap bulannya.

Dalam menjalankan praktik pengolahan limbah, Ecoloop menggunakan mesin ball press Imabe Iberica H-75-1000 yang dibuat di Madrid, Spanyol. Mesin berkapasitas 150.000 kg ini masih jarang digunakan di Indonesia.

Dengan mesin otomatis tersebut, proses pengolahan limbah dapat lebih menghemat waktu dan ruang. Selain itu, proses pengolahan limbah juga sudah sesuai dengan prosedur standar keselamatan dan kesehatan karyawan sehingga tingkat keamanannya sudah tidak perlu diragukan lagi.

“Ecoloop by Alton Waste Management dibangun dengan motivasi untuk mendukung (konsep) go-green dengan pemanfaatan limbah,” ujar Albern dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/8/2023).

Ia menuturkan, mendaur ulang limbah plastik dan kardus bukan perkara mudah. Meski begitu, tantangan ini dapat diatasi dengan pendekatan yang holistik dan kolaboratif, mulai dari meningkatkan kesadaran, memperbaiki infrastruktur, mengembangkan teknologi inovatif, hingga mengubah perilaku konsumen demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan.

Saat ini, Ecoloop sudah menjadi supplier limbah untuk Panca Kraft Pratama dan beberapa pabrik lainnya. Untuk area operasi, Ecoloop menjangkau area Gresik, Tangerang, Cikarang, dan Lampung.

Baca juga: Sulap Limbah Tahu Jadi Biogas, Warga Sambak Lepas Ketergantungan Elpiji

Albern menjelaskan, Ecoloop memproses pengolahan limbah mulai dari kardus, plastik, hingga kertas dari para pelapak. Selanjutnya, Ecoloop menimbang limbah sebelum diolah sesuai prosedur.

“Saat ini, warehouse kami sudah ada beberapa lokasi. Di Gresik, kami memiliki tiga gudang, yakni satu gudang fokus untuk pengolahan kardus dan dua gudang berfokus pada PET. Selanjutnya, tempat pengolahan PET di Cikarang dan gudang pengolahan kardus di Lampung,” katanya.

Ecoloop by Alton Waste Management (AWM). Dok. AWM. Ecoloop by Alton Waste Management (AWM).

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com