Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
HILIRISASI INDUSTRI

Jamin K3 Pekerja, Prosedur Keamanan Kerja PT GNI Prioritaskan Pemeriksaan Lingkungan hingga Pengujian Alat Berat

Kompas.com - 19/08/2023, 21:54 WIB
Dwi NH,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comPT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) gencar menerapkan regulasi safety kerja di smelter PT GNI untuk memastikan perlindungan terhadap para karyawannya.

Hal tersebut dilakukan PT GNI menyusul imbauan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saat kunjungan kerja (kunker) ke perusahaan ini pada Februari 2023 yang membahas tentang penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan industri.

Selain meningkatkan standar K3, perusahaan nikel tersebut telah melakukan beberapa aksi dan membuat program dalam rangka meningkatkan prosedur keamanan kerja PT GNI.

Adapun regulasi keamanan kerja di PT GNI yang diterapkan adalah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam operasi bisnisnya.

Baca juga: Indentifikasi Bahaya dalam K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Seperti diketahui, perusahaan industri di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) itu pernah menjadi sorotan setelah adanya kericuhan di antara para karyawannya pada Januari 2023.

Kejadian tersebut membuat PT GNI semakin kukuh menunjukan komitmen untuk terus meningkatkan standar K3 karyawannya.

Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kementerian ketenagakerjaan (Kemenaker) Yuli Adiratna mengatakan bahwa pemerintah bersama pengawas ketenagakerjaan terus berupaya melakukan pembinaan dan menyiapkan solusi tentang regulasi yang berlaku di Indonesia.

Selain itu, kata dia, pemerintah bersama pengawas ketenagakerjaan juga akan memberikan pembinaan bagi PT GNI untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan kerja.

Baca juga: Sopir Truk Tewas Terkocok Mesin Molen Cor, Polisi: Murni Kecelakaan Kerja

PT GNI sendiri, menurutnya, telah secara aktif meminta pembinaan dan arahan, serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam rangka meningkatkan standar K3 di lingkup perusahaan.

“Benar bahwa PT GNI memiliki program yang terstruktur dengan menyusun timeline kepatuhan terhadap norma ketenagakerjaan khususnya K3. Pendampingan dan monitoring pelaksanaan program tersebut terus dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan Provinsi Sulteng serta secara berkala dilaporkan kepada Kemenaker dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves),” kata Yuli Adiratna dalam keterangan via telepon yang dikutip Kompas.com, Sabtu (19/8/2023).

Yuli menjelaskan bahwa PT GNI adalah perusahaan industri smelter yang mulai beroperasi pada akhir 2021.

Bersama dengan pemerintah, sebut dia, PT GNI saat ini memprioritaskan perlindungan terhadap para tenaga kerjanya.

Baca juga: Polda Kepri Gagalkan Pengiriman Tenaga Kerja Ilegal ke Malaysia, 2 Pelaku Ditangkap

“Prioritas utama PT GNI adalah pemeriksaan dan pengujian lingkungan, kesehatan kerja, serta alat berat untuk memastikan perlindungan terhadap pekerja atau buruh. Kami memandang ini komitmen dan upaya perbaikan dari perusahaan untuk berbenah setelah adanya kejadian kecelakaan kerja tersebut,” imbuh Yuli.

Menurutnya, pemeriksaan dan pengujian lingkungan kerja merupakan salah satu hal sangat penting dalam rangka meningkatkan atau mengoptimalkan K3 dalam industri.

“Pemeriksaan lingkungan dan kesehatan kerja, termasuk pengujian alat berat harus dijalankan, karena hal ini berkaitan erat dengan K3 dalam sebuah industri. Kami mengimbau seluruh perusahaan, tidak hanya PT GNI untuk menaruh perhatian besar atas hal ini,” imbuhnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com