Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Hal yang Jadi Faktor Perlambatan Ekonomi China

Kompas.com - 21/08/2023, 20:40 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Zhongrong Trust yang mengelola dana senilai 87 miliar dollar AS untuk klien korporat dan individu kaya, telah gagal membayar kembali serangkaian produk investasi kepada setidaknya empat perusahaan, senilai sekitar 19 juta dollar AS.

Baca juga: China Dibayangi Banjir, Harga Beras Dunia Diprediksi Naik

2. Utang Pemerintah Daerah

Kekhawatiran utama lainnya adalah utang pemerintah daerah yang melonjak karena penurunan tajam dalam pendapatan penjualan tanah imbas kemerosotan properti.

Tekanan fiskal parah yang terlihat di tingkat lokal tidak hanya menimbulkan risiko besar bagi bank-bank China, tetapi juga menekan kemampuan pemerintah untuk memacu pertumbuhan dan memperluas layanan publik.

Pemerintah China sejauh ini telah meluncurkan langkah-langkah bertahap untuk meningkatkan ekonomi.

Hal itu termasuk pemotongan suku bunga dan langkah-langkah lain untuk membantu pasar properti dan bisnis konsumen.

3. Penurunan demografis

China juga menghadapi tantangan jangka panjang, yakni krisis populasi.

Itu tercermin dari tingkat kesuburan total negara itu. Jumlah rata-rata bayi yang akan dimiliki seorang wanita selama hidupnya, turun ke rekor terendah 1,09 tahun lalu, dari 1,30 hanya dua tahun sebelumnya.

Itu berarti tingkat kesuburan China sekarang bahkan lebih rendah dari Jepang, negara yang sudah lama dikenal dengan masyarakatnya yang menua.

Awal tahun ini, China merilis data yang menunjukkan populasinya mulai menyusut tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade.

Penurunan pasokan tenaga kerja dan peningkatan belanja kesehatan dan sosial dapat menyebabkan defisit fiskal yang lebih luas dan beban utang yang lebih tinggi.

Tenaga kerja yang lebih kecil juga dapat mengikis tabungan domestik, yang mengakibatkan suku bunga lebih tinggi dan investasi menurun.

Demikian tiga hal utama yang menjadi sebab dari perlambatan ekonomi China.

Baca juga: Pemerintah Bidik Pajak Orang Super Kaya pada 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com