Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ditengah Krisis Energi Global, Pertamina Tetap Kembangkan Energi Hijau

Kompas.com - 23/08/2023, 19:28 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

 

KOMPAS.com - Setelah guncangan keras pandemi Covid-19, dunia kembali dihadapkan ketegangan geopolitik di Eropa Timur, yakni perang Rusia dengan Ukraina yang melahirkan tantangan baru.

Tantangan baru yang dimaksud, yakni volatilitas harga, kelangkaan pasokan, masalah keamanan, dan ketidakpastian ekonomi sehingga berkontribusi pada krisis energi global.

Senior Vice President Research Technology and Innovation PT Pertamina (Persero) Oki Muraza menjelaskan, ketegangan politik yang terjadi di Eropa Timur telah menyebabkan kenaikan harga energi. Hal ini berbahaya bagi keamanan dan ketahanan energi di Indonesia.

“Jadi kami harus berusaha untuk meningkatkan ketahanan energi, dan pada saat yang sama kami harus berusaha untuk mencapai target-target sustainability atau keberlanjutan. Bagaimana kita mengurangi emisi dan menambah volume bisnis energi hijau, listrik ramah lingkungan dan lain-lain,” kata Oki Muraza di sela-sela Sustainability Summit B20 di New Delhi, India, Selasa (22/8/2023).

Untuk diketahui, forum itu menjadi rangkaian kegiatan Business 20 (B20) dalam Kepresidenan G20 India 2023. B20 merupakan forum dialog G20 yang mempertemukan komunitas bisnis global.

Baca juga: Dukung Transisi Energi di Indonesia, Pertamina Kembangkan Inovasi Teknologi untuk Dekarbonisasi Operasional

Menurut Oki, sebelum terjadinya krisis geopolitik tersebut, Eropa menjadi salah satu pemimpin dalam perubahan menuju sustainability.

Namun dengan menurunnya pasokan energi akibat perang, Eropa kembali mengimpor energi seperti batu bara. Hal ini membuat perubahan dalam bauran energi yang berdampak bagi dunia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, negara-negara berkembang, seperti Indonesia dan India yang berpendapatan rendah perlu membangun kerja sama pemodalan atau pembiayaan dengan negara maju untuk pengembangan energi hijau.

“Kerja sama sangat penting untuk mengatasi hal ini. Kita sudah ada beberapa contoh, misalnya melakukan kerja sama dengan Jepang (untuk) CO2 Injection di Lapangan Jatibarang dan selanjutnya CO2 Injection di lapangan Sukowati," kata Oki dalam siaran persnya, Selasa.

"Pertamina akan terus memperluas kerja sama dengan melibatkan banyak pendanaan internasional dalam rangka mendukung transisi energi di Indonesia,” imbuhnya.

Baca juga: Lewat Pertamina, Jokowi Berencana Tingkatkan Investasi Energi di Tanzania

Inisiatif Pertamina Group dalam pengembangan teknologi untuk transisi energi

Pada kesempatan itu, Oki mengatakan, dalam transisi energi pengembangan teknologi menjadi kunci. Hal ini karena dengan pengembangan teknologi, nilai keekonomian energi hijau semakin membaik.

Terkait hal itu, Oki mengatakan, di Pertamina Group terdapat delapan inisiatif yang terbagi dalam tiga blok.

Blok pertama, upaya Pertamina untuk menghasilkan energi hijau, yang bersumber dari panas bumi atau geothermal. Upaya ini telah menghasilkan 672 megawatt (mw) yang dikelola sendiri dan 1.2 gigawatt (gw) bersama mitra.

Selain memproduksi listrik ramah lingkungan, Pertamina melalui energi panas bumi juga mengembangkan green hydrogen yang sangat menarik untuk pasar ekspor.

Blok kedua, variabel renewable energy  (RE) atau energi yang berubah dengan waktu. Contohnya Solar Photovoltaic (PV). Variabel RE ini perlu diintegrasikan dengan grid dan energy storage yang dikenal dengan battery.

Baca juga: Wujudkan Misi Jadi Produsen Geothermal Global, PGE Kembangkan Konsesi Longonot di Kenya

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com