Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkominfo: Hati-hati Pakai Pinjol, kalau Enggak Perlu Banget Jangan Pinjam

Kompas.com - 23/08/2023, 19:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan memahami mekanisme saat menggunakan pinjaman online (pinjol).

Budi mengatakan, pinjaman online sebaiknya digunakan untuk kondisi yang sangat dibutuhkan, bukan untuk hura-hura.

"Ada unsur kehati-hatian dari konsumen atau masyarakat untuk melakukan meminjam secara online, kalau enggak perlu banget jangan minjem lah," kata Budi dalam acara Seminar Ekonomi Syariah di Jakarta Pusat, Rabu (23/8/2023).

Baca juga: Sebut Judi Online dan Pinjol Lingkaran Setan, Menkominfo Kaji Aturan Perilaku Konten dan Medsos

Budi meminta masyarakat untuk cermat melihat ketentuan yang diberlakukan platform pinjaman online sehingga mengetahui kemampuan pinjaman.

"Jangan pinjam enggak tahu bunganya berapa baru, pusing bayarnya. Jadi kita edukasi masyarakat juga," ujarnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, hingga saat ini, sekitar 11.000 aplikasi pinjaman online ilegal sudah diputuskan atau take down.

"Makanya kami mengimbau kepada masyarakat untuk lebih teliti lebih bijaksana dalam menggunakan pinjaman online hati-hati," ucap dia.

Baca juga: Banyak Pinjol Bermasalah, OJK Bakal Rilis Pusat Data Fintch Lending

Anak muda banyak terjebak pinjol

Generasi muda yang terdiri dari generasi Y dan generasi Z semakin gemar menggunakan layanan keuangan pinjaman online (pinjol). Hal ini terefleksikan dari data financial technology (fintech) Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Data Fintech P2P Lending OJK menunjukkan, bahwa 60 persen pinjaman disalurkan ke nasabah yang berusia 19 – 34 tahun atau Gen Y dan Z. Data ini kemudian menjadi sorotan sejumlah pihak.

Sebelumnya, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha mengatakan, kemajuan teknologi dan perkembangan zaman berdampak pada perilaku manusia di masing-masing generasi, temasuk dalam urusan pengelolaan keuangan.

"Generasi terdahulu cenderung menghindari utang, bahkan untuk membeli aset besar seperti mobil," kata dia, dalam keterangannya, Minggu (20/8/2023).

"Berbeda halnya dengan generasi yang lebih muda, seperti generasi X dan Z, yang tidak 'anti' berutang untuk memuaskan keinginan gaya hidup seperti konser musik dan liburan," sambung dia.

Baca juga: Anak Muda Banyak Terjebak Pinjol, Simak Tips Miliki Keuangan Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com