Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aris Marfai
Kepala Badan Informasi Geospasial

Professor Geografi

Potensi Industri Teknologi Berbasis Lokasi

Kompas.com - 29/08/2023, 11:08 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Baidu merupakan penyedia layanan informasi geospasial di China. Baidu memperoleh pendapatan lebih dari 3,93 miliar dollar AS.

Bagaimana industri teknologi berbasis lokasi dapat berkembang di Indonesia?

Dari 280 juta penduduk Indonesia, 171 juta penduduk merupakan pengguna aktif smart phone dan mobile internet dengan durasi akses internet selama hampir 5 jam per hari.

Dari durasi tersebut, 75 persennya mengakses layanan berbasis lokasi (navigasi, orientasi, traking, analisis keruangan, routing, plotting dan lain sebagainya).

Terdapat lebih dari 128 juta penduduk berpotensi menggunakan aplikasi berbasis peta, melakukan akses terhadap peta, atau layanan terkait informasi geospasial.

Sebanyak 21 juta penduduk yang tersambung dengan mobile internet, dan melakukan akses terhadap layanan berbasis lokasi, merupakan pengguna aktif aplikasi berbayar. Potensi ini tentu sangat tinggi.

Indonesia mempunyai potensi untuk mengembangkan peta dasarnya sendiri sebagai bagian mendukung industri teknologi berbasis lokasi dan komersialisasi informasi geospasial.

Penyelenggara peta dasar, terutama skala besar, perlu segera diselesaikan oleh lembaga pemerintah di bidang informasi geospasial.

Dengan dukungan kebijakan dan kementerian terkait, peta dasar tersebut dapat digunakan untuk mendorong hilirisasi industri teknologi berbasis lokasi atau industri informasi geospasial di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com