Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pemerintah Redam Kenaikan Harga Beras, Apa Saja?

Kompas.com - 01/09/2023, 10:15 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga beras tengah menjadi perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Oleh karenanya, pemerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi langkah tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, strategi utama yang disiapkan oleh pemerintah untuk meredam laju kenaikan harga beras ialah memastikan kecukupan stok di gudang Perum Bulog.

Airlangga menyebutkan, saat ini stok cadangan beras Bulog mencapai 1,6 juta ton. Angka ini masih akan bertambah, sebab pemerintah tengah melakukan pengadaan beras sebesar 400.000 ton.

Baca juga: Penyaluran Dipercepat, Bansos Beras 30 Kg Mulai Disalurkan Bulan Ini

"Sehingga (stok) mendekati 2 juta ton," ujar dia, dalam konferensi pers Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Stok cadangan tersebut salah satunya akan digunakan untuk program bantuan sosial (bansos) beras 30 kg untuk setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program ini akan menyasar 21,3 juta KPM, sehingga kebutuhan beras mencapai 600.000 ton.

"Dengan (semua stok) masuk, dikurangi 600.000, masih ada (stok) 1,4 juta ton," kata Airlangga. Selain memastikan ketersediaan stok, Airlangga bilang, pemerintah terus melakukan negoisasi impor beras dengan negara mitra dagang.

Namun demikian, Airlangga tidak merinci negara mana yang dimaksud.

Baca juga: Naik, Berikut Daftar Harga Beras Secara Nasional

"Ada hal yang lain, yang diuapayakan pemerintah, yang berbicara dengan beberapa negara lain di kawasan," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyoroti kenaikan harga beras di pasaran. Hal ini terjadi di tengah tren penurunan harga komoditas pangan lain.

"Saya senang bahwa harga-harga yang saya pantau di pasar dalam minggu ini saya cek di Pekalongan, saya cek lagi di Palu, semuanya pada posisi menurun, hanya satu yang kita memiliki masalah, di urusan beras," ujar dia, dalam acara Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com