Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Gangguan di Awal Operasi, Ini Penyebabnya Kata Pengamat

Kompas.com - 02/09/2023, 12:22 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Bagian kepala LRT Jabodebek yang sedang terparkir di Stasiun Harjamukti, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (3/8/2023).KOMPAS.com/Dian Erika Bagian kepala LRT Jabodebek yang sedang terparkir di Stasiun Harjamukti, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (3/8/2023).
3. Produsen kereta

Aditya menyebut, produsen kereta LRT Jabodebek, yakni PT INKA (Persero) juga masih dalam tahap awal untuk memproduksi sarana LRT yang harus dipadankan dengan sistem GoA3 sehingga masih memerlukan banyak penyempurnaan.

Baca juga: LRT Jabodebek Alami Gangguan, Pengamat: Harusnya Masa Uji Coba Lebih Diintensifkan

4. Masa uji coba LRT Jabodebek dengan penumpang kurang

Sempitnya masa uji coba operasional terbatas juga menjadi salah satu faktor penyebab gangguan pada LRT Jabodebek.

Sebab, sebelum beroperasi penuh, moda transportasi ini hanya diujicobakan selama enam hari dengan dua tahap, yaitu pada 12 sampai 16 Juli dan 26 sampai 27 Agustus 2023. Padahal sebelumnya dijadwalkan dapat dilakukan selama 12 Juli sampai 15 Agustus 2023.

"Uji coba dengan mengangkut penumpang yang sebenarnya dengan simulasi operasi penuh juga masih sangat minim dilakukan," ucap Aditya.

Dia menjelaskan, seharusnya saat ini LRT Jabodebek dioperasikan untuk uji coba operasional terbatas, bukan langsung dioperasikan secara komersial seperti saat ini.

Baca juga: LRT Jabodebek Alami Gangguan, Pengamat: Harusnya Masa Uji Coba Lebih Diintensifkan

Hal ini untuk mencegah terjadinya gangguan-gangguan seperti yang beberapa hari terakhir terjadi sehingga menyebabkan pengalaman pertama penumpang menggunakan LRT Jabodebek jadi kurang nyaman.

"Untuk saat ini operasi LRT harus masih diperlakukan sebagai bagian dari uji coba komersial, untuk mengidentifikasi kelemahan yang harus segera diperbaiki, sepanjang kelemahan yang terjadi tidak berpotensi pada gangguan keselamatan penggunanya dan perjalanan KA," tutur Aditya. 

Menurutnya, seharusnya masa uji coba dengan mengangkut penumpang lebih diintensifkan dulu secara terbatas tanpa memungut tarif tiket.

"Dan perjalanan dilakukan secara terbatas dengan eskalasi peningkatan operasi secara bertahap, pada periode tertentu untuk secara gradual memperbaiki kinerja operasi LRT," terang Aditya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com