Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambahan Anggaran Ditolak Sri Mulyani, Bahlil Mengaku Kesulitan Sempurnakan OSS

Kompas.com - 04/09/2023, 20:50 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengaku telah mengajukan tambahan anggaran ke Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk peningkatan sistem online single submission atau OSS.

Sayangnya permintaan penambahan anggaran tersebut ditolak. Adapun anggaran tambahan yang diajukan oleh Kementerian Investasi sebesar Rp 800 miliar.

Hal itu dia sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (4/9/2023).

"Kami ajukan tambahan anggaran Rp 800 miliar untuk membangun OSS dan karena tidak ada anggaran tambahan, maka OSS tidak bisa kita sempurnakan seperti apa yang diinginkan bapak/ibu yang mulia untuk seperti mobil Mercy," katanya.

Baca juga: Bahlil Sebut Tiga Konglomerat RI Siap Berinvestasi Bangun IKN

"Jadi ini penting pimpinan, jangan sampai Menteri Investasi disangka tidak bisa memperjuangkan apa yang menjadi harapan rakyat lewat bapak/ibu pimpinan yang terhormat, tanyakan itu kepada Menteri Keuangan kenapa itu bisa terjadi," lanjut dia.

Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) ini menggambarkan, OSS saat ini layaknya mobil Avanza dan tidak dapat dipacu cepat layaknya mobil mewah Mercedez.

"Sekarang itu bayangannya seperti mobil Avanza. Mobil Avanza jangan disuruh lari 160 kilometer per jam, nanti terbalik di jalan tol. Yang kedua, jangan disuruh untuk memuat orang hidup nyaman di mobil Avanza. Kalau kita mau pakai mobil bagus, Mercy pasti licin dan stabilizer pasti jalannya bagus," jabarnya.

Baca juga: Kejar Target Investasi Rp 1.400 Triliun, Bahlil Bakal Benahi OSS

Akhir paparannya, Bahlil berkelakar tidak ingin menjadi menteri yang mudah menangis karena patah semangat alias cengeng karena ditolaknya tambahan anggaran tersebut.

"Saya pikir akhir kata, saya tidak ingin menjadi menteri yang cengeng karena soal ini, tapi ini persoalan dari tuntutan rakyat sebagai bentuk pertanggungjawaban profesionalisme dalam bidang pemeriksaan keuangan," pungkasnya.

Baca juga: Bahlil: Investasi Asing ke Sektor Kendaraan Listrik Capai Rp 630 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com