Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Banyak Gangguan, Erick Thohir: Percayalah Itu Aman, Ada Proses Perbaikan

Kompas.com - 04/09/2023, 19:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai gangguan operasional yang terjadi pada LRT Jabodebek tak perlu menjadi polemik. Lantaran, perbaikan terus dilakukan sehingga dipastikan aman.

Menurutnya, pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur tentu memperhatikan dan memperhitungkan keamanannya, termasuk dalam membangun moda transportasi umum seperti LRT Jabodebek.

Erick Thohir bilang, LRT Jabodebek yang beroperasi dengan teknologi tanpa masinis tersebut, merupakan moda transportasi baru bagi Indonesia. Oleh sebab itu, perbaikan terus dilakukan untuk penyempurnaan.

"Enggak mungkin negara membangun sesuatu ingin mencelakakan rakyatnya. Proses perbaikan terus berlanjut, kan namanya juga baru bikin. Tapi percayalah itu aman, ada prosesnya," ujar Erick saat ditemui di Menara BRILiaN, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Capai 222.800 Orang dalam Sepekan

Dia menjelaskan, persoalan pintu kereta dengan peron LRT yang belum sejajar terus dilakukan penyempurnaan. Begitu pula dengan rem kereta yang dirasa terhentak atau tidak smooth, terus dilakukan perbaikan.

Erick menekankan, persoalan-persoalan itu bukan berarti membuat LRT Jabodebek tidak aman digunakan. Ia memastikan, LRT Jabodebek aman untuk digunakan seiring dengan perbaikan yang terus dilakukan.

"Ada prosesnya. Tapi aman, percayalah. Kita jangan membuat polemik," kata dia.

Menurut Erick, kehadiran LRT Jabodebek yang sudah beroperasi sejak 28 Agustus 2023 itu justru menjadi solusi transportasi yang tepat bagi Jakarta, terlebih saat ini kondisi polusi di Ibu Kota sedang memburuk.

Baca juga: Perbandingan Naik KRL dan LRT Rute Bekasi, Lebih Cepat dan Murah Mana?

Ia bilang, tersedianya LRT Jabodebek akan membuat masyarakat beralih dari pengguna kendaraan pribadi menjadi kendaraan umum. Hal ini membantu menekan polusi udara di Jakarta.

"Justru harus ada solusi. Lihat nih, polusi udara terjadi. Kan salah satu dari tekanan polusi itu adalah kendaraan yang kita pakai sendiri itu sampai 44 persen," ucapnya.

"Jadi kalau kita tidak migrasi ke kendaraan publik seperti LRT, dengan segara kelebihan dan kekurangannya, akhirnya kita memanjakan diri dan tidak mendorong yang namanya perbaikan polusi yang hari ini terjadi," lanjut Erick Thohir.

Baca juga: LRT Jabodebek Gangguan di Awal Operasi, Ini Penyebabnya Kata Pengamat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com