Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek Gangguan di Awal Operasi, Ini Penyebabnya Kata Pengamat

Kompas.com - 02/09/2023, 12:22 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum genap sepekan LRT Jabodebek dioperasikan secara komersial, telah mengalami berbagai gangguan operasional. Terakhir, pada Jumat (1/9/2023) pagi, satu rangkaian kereta LRT mengalami pintu tidak bisa terbuka di Stasiun Pancoran.

Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Aditya Dwi Laksana mengatakan, banyak hal yang menyebabkan LRT Jabodebek gangguan, yang saling berkaitan.

"Menurut saya memang ini penyebabnya kompleks," ujarnya kepada Kompas.com, dikutip Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Jangan Sampai Salah Transit, Stasiun LRT Cawang Tak Terhubung dengan Stasiun KRL Cawang

Suasana gerbong LRT Jabodebek rute Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Jati Mulya pada Minggu (27/8/2023).KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Suasana gerbong LRT Jabodebek rute Stasiun Dukuh Atas-Stasiun Jati Mulya pada Minggu (27/8/2023).

Dia pun menjabarkan beberapa penyebab LRT Jabodebek gangguan menurut versinya, yaitu sebagai berikut. 

1. Lompatan teknologi maju

LRT Jabodebek dibekali teknologi Grade of Automation level 3 (GoA3).

GoA3 adalah tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis tanpa masinis (driverless), tapi tetap mensyaratkan terdapat petugas operasional di dalam kereta untuk penanganan kondisi darurat dan pelayanan kepada pelanggan.

Aditya menjelaskan, GoA3 ini merupakan teknologi yang pertama kali digunakan di Indonesia sehingga sumber daya yang ada pun masih perlu mengenal teknologi perkeretaapian tersebut mengingat kereta api ringan ini sebagian besar dibuat oleh Indonesia.

Baca juga: Hari Kelima Beroperasi Pintu LRT Jabodebek Eror Lagi, Manajemen: Langsung Diperbaiki

"Lompatan teknologi Grade of Automation (GoA-3) yang digunakan adalah teknologi maju yang baru pertama kali digunakan di Indonesia," kata dia.

2. Butuh waktu lama untuk kalibrasi

Sistem GoA3 juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk kalibrasi. Pasalnya, sistem ini perlu pengaturan program otomatis yang rumit lantaran dioperasikan bukan oleh masinis.

"Sistem GoA 3 yang otomasi penuh ini mengharuskan untuk dilakukan pengaturan program secara otomatis yang rumit, yang untuk kalibrasi akurasi nya sebenarnya memerlukan waktu yang cukup panjang, lebih dari 1 tahun," jelas Aditya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com