JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak melemah pada Senin (11/9/2023).
Sebelumnya, IHSG pada penutupan Jumat (8/9/2023) berakhir di zona merah pada level 6.924,78 atau turun 04307 persen atau 30 poin.
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, secara teknikal indikator MACD dead cross, di sini terindikasi pelemahan, ini bertepatan dengan terbentuknya resistance 7.000.
Baca juga: IHSG Sepekan Turun 0,76 Persen, Kapitalisasi Pasar Merosot Jadi Rp 10.234 Triliun
Kondisi ini menjadi indikasi pelemahan yang terjadi hanya karena kegagalan menembus resistance saja, dengan kata lain belum membawa IHSG menjadi downtrend.
“Fokus kami masih pada saham-saham big caps yang memberikan peluang buy on weakness. Namun pembelian itu sendiri mungkin bisa menunggu pada pekan kedua hingga ketiga bulan ini. Memperhatikan faktor tersebut, hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dalam range 6.900 sampa 7.000,” kata William dalam analisisnya.
Sementara itu, analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan usai ditutup tipis di atas 6.912 sebagai support Fibonacci terdekat dengan candle bearish panjang. Berdasarkan indikator MACD menunjukkan sinyal death cross.
"Pola tersebut kembali yang mengindikasikan peluang IHSG meluncur menuju support berikutnya di level 6.869. Level support IHSG berada di 6.912, 6.869 dan 6.846, sementara level resistennya di 7.020, 7.058 dan 7.128,” ujar Ivan.
Baca juga: Kembali Ditutup Turun, IHSG Makin Jauhi Level 7.000
Adapun rekomendasi saham dari tiga perusahaan sekuritas, antara lain sebagai berikut.