Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bulog Pastikan 400.000 Ton Beras Impor Sudah Selesai Kontrak

Kompas.com - 11/09/2023, 13:36 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan pihaknya sudah menyelesaikan kontrak masuknya beras impor sebesar 400.000 ton.

Adapun 400.000 ton beras tersebut merupakan sisa impor dari 2 juta ton beras yang ditugaskan oleh Badan Pangan Nasional ke Bulog untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sebab hingga saat ini beras yang masuk ke gudang Bulog baru mencapai 1,6 juta ton.

"Sudah selesai (kontraknya). Sudah selesai itu bukan sudah masuk semuanya yah. Pokoknya sudah aman sehingga enggak ada impor lagi nanti," ujar Budi Waseso kepada media usai menyalurkan beras bansos pangan, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Bulog Batal Jual Beras SPHP Ukuran 1 Kilogram

Sayangnya pria yang akrab disapa Buwas itu, pelit bicara ihwal ditanyakan asal negara mana yang akan mengimpor 400.000 ton beras itu.

"Saya rahasia (negaranya) yang penting sudah selesai," ungkap Buwas singkat.

Kemudian ketika Kompas.com mencoba menanyakan apakah negara yang dimaksud untuk mengimpor itu adalah Kamboja, Buwas enggan menjawabnya dengan detail.

"Pokoknya adalah, itu yang sudah ada sebelumnya kan dari Thailand, Vietnam itu beras sebelumnya. Yah bisa saja kan dari Thailand juga," kata Buwas.

Baca juga: Harga Beras Naik, Bapanas Bantah Terjadi Kelangkaan

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog menargetkan 400.000 ton beras impor akan masuk semua sebelum November 2023.

Adapun 400.000 ton beras tersebut merupakan sisa impor dari 2 juta ton beras yang ditugaskan oleh Bapanas ke Bulog untuk stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Sebab hingga saat ini beras yang masuk ke gudang Bulog baru mencapai 1,6 juta ton.

"Optimis paling lambat November sudah masuk semua, tanggung jawabnya Dirut Bulog itu November," ujar Arief saat mengunjungi Lotte Mart Jakarta Timur, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Mulai Besok, Pemerintah Bagi-bagi Beras 10 Kg Per Keluarga Penerima Manfaat


Sementara itu ihwal ditanyakan negara mana yang akan dibidik untuk pengadaan itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso masih pelit bicara.

Sebab menurut dia, jika dirinya mengungkap ke publik asal negara impor, dikhawatirkan ada oknum di luar negeri yang sengaja menaikan harga.

"Tidak ada bidik-bidikan semua negara kita ajak ngomong, saya tidak akan memberitahukan negara mana. Karena kalau begitu saya sebutkan negara yang dibeli pasti ada permainan ini. Kan jaringan internasional jangankan di negara sendiri, luar juga ada mafianya," ungkap Buwas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com