Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luckin Coffee Geser Starbucks Jadi Jaringan Gerai Kopi Terbesar di China

Kompas.com - 12/09/2023, 17:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Ilustrasi kopi.SHUTTERSTOCK/Svetlana Khutornaia Ilustrasi kopi.

CAGR adalah ukuran hasil investasi, yang memperhitungkan hasil investasi pada tingkat tahunan selama periode tertentu.
Ekspansi yang agresif

Pada kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2023, Luckin Coffee membuka 1,485 toko baru, dengan rata-rata 16,5 toko baru setiap hari.

Baca juga: Starbucks Kalengan Viral di Media Sosial, Berapa Harganya?

Dari 10.829 toko di China, sebanyak 7.181 merupakan toko yang dioperasikan sendiri dan 3.648 merupakan toko kemitraan, menurut transkrip pendapatan perusahaan yang dirilis Luckin Coffee.

Pada Maret 2023 lalu, Luckin Coffee berekspansi ke Singapura dalam upaya internasional pertamanya. Menurut riset CNBC, sejauh ini Luckin Coffee telah membuka 14 toko di Singapura.

Pelanggan yang bertransaksi secara kumulatif melampaui 170 juta, sementara rata-rata pelanggan yang bertransaksi bulanan mencapai 43,07 juta pada kuartal kedua, menurut perusahaan.

“Luckin dapat berkembang begitu cepat karena model operasinya — yang mencakup toko dan waralaba yang dioperasikan sendiri,” tutur Li.

Baca juga: Mengenal Merek Terkenal dalam Kasus Starbucks vs Starbucks

Sementara itu, toko-toko Starbucks di seluruh dunia adalah milik perusahaan. Menurut laman resminya, Starbucks tidak memiliki waralaba, namun menjual izin operasional.

Pada kuartal yang berakhir pada 2 Juli 2023, Starbucks membuka 588 toko baru di China, atau setara sekitar 40 persen dibandingkan Luckin Coffee.

“Waralaba membuka pertumbuhan yang sangat cepat karena Anda tidak perlu mengeluarkan modal sebanyak itu. Jika tidak, pertumbuhan Anda akan selalu dibatasi. Kepadatan toko Luckin sangat tinggi sehingga terdapat toko di hampir setiap lingkungan,” terang Rahul Maheshwari, investor tahap awal di Asia.

“Toko Lucky juga memiliki format yang lebih kecil dibandingkan Starbucks, yang memiliki toko yang jauh lebih besar,” imbuh Maheshwari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com