Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BI: RI Harus Pragmatis Pilih Partner Perdagangan dan Investasi

Kompas.com - 16/09/2023, 15:44 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai peningkatan fragmentasi geopolitik menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Pemerintah disebut perlu melakukan perubahan arah perumusan kebijakan dalam merespons fenomena tersebut.

Menurutnya, fenomena fragmentasi geopolitik telah mengubah fundamental perekonomian dunia. Hal ini ditunjukkan dengan mulai beralihnya sumber pertumbuhan utama ekonomi global dari China menjadi ke India.

"Sumber ekonomi global berubah kembali seperti sejarah, dari Eropa ke AS, AS ke China, dan sekarang India merupakan sumber pertumbuhan paling cerah dunia," kata dia dalam Konferensi Internasional 17th Bulletin of Monetary Economics and Banking (BMEB) dan Call for Papers, Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Rupiah Mutilasi Mulai Meresahkan, BI: Termasuk Uang Palsu, Tidak Bisa Ditukarkan

Selain itu, fragmentasi geopolitik juga dinilai telah menyebabkan kemunduran globalisasi yang ditandai dengan disrupsi rantai pasok dunia. Gangguan rantai pasok tersebut merupakan imbas dari berkepanjangannya konflik antara Rusia dan Ukraina serta tensi geopolitik antara AS dan China.

Oleh karenanya untuk merespons hal tersebut, Perry bilang, pemerintah perlu mengubah arah perumusan kebijakan terkait perdagangan dan investasi internasional. Indonesia dinilai perlu lebih pragmatis dalam menentukan mitra dagang dan investasinya.

"Dulu kita dapat terbuka untuk siapa saja, tapi sekarang kita harus pragmatis, siapa yang akan menjadi partner perdagangan dan investasi kita," kata dia.

Baca juga: Soal Rupiah Mutilasi, BI: Tindakan Kriminal, Ada Pidananya

"Tidak hanya AS dan China tapi juga perlu memperkuat hubungan antara Indonesia dan India," sambungnya.

Perubahan perumusan kebijakan itu diperlukan untuk mengedepankan kepentingan dalam negeri. Perry menegaskan, dalam pelaksanaan kerja sama dagang dan investasi, pemerintah perlu mencapai win-win solution atau kesepakatan yang saling menguntungkan.

"Tentu kita masih melanjutkan perdagangan dan investasi terbuka tapi lebih pragmatis, lebih praktikal," ucapnya.

Baca juga: Revisi Target Pertumbuhan Kredit Perbankan, BI: Kami Lebih Konservatif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com