Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Teten Soroti Sepinya Pasar Tanah Abang | Cadangan Nikel Indonesia Bakal Habis dalam 15 Tahun

Kompas.com - 19/09/2023, 05:40 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Soroti Sepinya Pasar Tanah Abang, Teten: Produk Nasional Kalah...

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) Teten Masduki menyoroti kondisi Pasar Tanah Abang yang sepi pedagang.

Teten mengatakan, salah satu penyebabnya adalah produk dalam negeri tak bisa bersaing dengan produk impor yang dijual lebih murah di platform e-commerce dan social commerce.

"Pasar offline seperti tanah abang mati. Produk UMKM di online enggak bisa bersaing dengan produk impor. 80 persen penjual/seller di online menjual produk impor terutama dari China," kata Teten kepada Kompas.com, Sabtu (18/9/2023).

Teten mengatakan, pemerintah sedikit terlambat untuk mengatur platform digital seperti e-commerce dan social commerce.

Selengkapnya simak di sini

2. KPK Lelang Emas 2,5 Kg Sitaan dari Mantan Rektor Unila, Simak Harganya

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melelang 1 paket emas dengan total berat 2.518 gram milik terpidana suap mantan Rektor Universitas Lampung (Unila), Karomani.

Paket yang terdiri dari 37 keping emas dengan berat yang beragam itu akan dilelang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta III dengan penawaran secara tertutup tanpa kehadiran peserta lelang (closed bidding).

"KPK melalui KPKNL Jakarta III akan kembali melakukan lelang barang rampasan negara sebagai upaya optimalisasi asset recovery dari barang rampasan tindak pidana korupsi," tulis pengumuman KPK, melalui akun resmi X, dikutip Senin (18/9/2023).

Berdasarkan pengumuman KPK, harga limit atau penawaran awal dari lelang emas seberat sekitar 2,52 kilogram (kg) ialah Rp 2,18 miliar, dengan uang jaminan yang mesti disetor sebesar Rp 1 miliar.

Baca selengkapnya di sini

3. Cadangan Nikel Indonesia 5,3 Miliar Ton, Bakal Habis dalam 15 Tahun

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, cadangan bijih nikel Indonesia saat ini mencapai 5,3 miliar ton, dengan potensi terhitung 17 miliar ton.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan, dengan kapasitas produksi saat ini, maka cadangan nikel Indonesia tersebut bisa bertahan hingga 15 tahun.

"Kita kalau potensi nikelnya sekarang ada cadangan, dan ada potensi. Cadangan kita nih 5,3 miliar ton, nah potensi kita ada 17 miliar ton," kata Arifin di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (15/9/2023).

Arifin menyatakan, dengan mempertimbangkan kondisi yang ada maka kegiatan produksi harus dilakukan secara terukur.

Simak selengkapnya di sini

4. Sempat Padam, Listrik Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Sudah Normal

PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memastikan pasokan listrik di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta sudah normal kembali. Hal ini berkaitan dengan listrik padam di Terminal 3 yang sempat terjadi.

Senior Manager Branch Communications & Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi mengatakan, sempat terjadi gangguan pasokan listrik dari Power Station 3 Bandara Soekarno-Hatta ke Terminal 3 area internasional pada pagi tadi.

"Unit terkait kemudian melakukan pemulihan pasokan listrik untuk ke Terminal 3 area internasional, dan kini pasokan listrik sudah normal sejak pukul 08.35 WIB," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (18/9/2023).

Ia menuturkan, pasokan listrik yang mengalami gangguan hanya pada Terminal 3 area internasional. Sementara, pasokan listrik normal di Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 area domestik.

Selengkapnya baca di sini

5. PK Ditolak MA, Antam Harus Ganti 1,1 Ton Emas Senilai Rp 1,15 T ke Konglomerat

Mahkamah Agung (MA) menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terhadap konglomerat asal Surabaya, Budi Said.

Dengan putusan itu, maka putusan kasasi yang sebelumnya diajukan Budi Said berkekuatan hukum tetap.

Antam harus membayarkan ganti rugi kepada Budi Said dengan emas batangan sebanyak 1.136 kilogram atau 1,1 ton.

Jika mengacu pada harga emas Antam saat ini yang sebesar Rp 1.015.600.000 per kilogram, maka nilai ganti rugi emas 1,1 ton berkisar Rp 1,15 triliun.

Bagaimana awal mula kasusnya? Simak di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com