Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harus Ganti Rugi Emas 1,1 Ton, Saham ANTM Masih Layak Koleksi?

Kompas.com - 20/09/2023, 12:26 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam sebulan terakhir, harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan sebesar 4,3 persen, dan di tahun ini telah melemah 6 persen.

Di awal perdagangan, Rabu (20/9/2023) harga saham ANTM bergerak positif dengan kenaikan 1,3 persen pada level 1.865 per saham.

Pergerakan harga saham Antam tidak lepas dari sentimen kasus ganti rugi emas batangan sebanyak 1.136 kilogram atau 1,1 ton emas milik konglomerat Surabaya Budi Said oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) belum menemukan titik temu.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 1.000 Per Gram, Simak Rinciannya

Ilustrasi emas, emas batangan. PIXABAY/LINDA HAMILTON Ilustrasi emas, emas batangan.

Kemarin, Mahkamah Agung (MA) menolak Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Antam terhadap Budi Said. Adapun nilai dari ganti rugi itu sejumlah Rp 1,15 triliun.

Lalu, apakah saham ANTM masih layak untuk dikoleksi investor?

Pengamat pasar modal sekaligus Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta mengatakan, sentimen tersebut membayangi pergerakan harga saham ANTM dalam jangka pendek.

"Saya pikir, sentimennya lebih bersifat temporer. Untuk saat ini pelemahan saham ANTM relatif terbatas," kata Nafan kepada Kompas.com.

Baca juga: Siapa Budi Said yang Kalahkan Antam dalam Gugatan 1,1 Ton Emas?

"Kalau dilihat dari indikator RSI (Relative Strength Index), juga terlihat oversold atau jenuh jual. Sehingga wajar saja pelemahan saham ANTM tidak terlalu signifikan," jelas dia.

Nafan mengungkapkan, pelemahan harga saham ANTM juga terjadi karena pasar merespon dinamika yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan ini.

Tapi, sejatinya investor pasar modal atau investor saham adalah investor jangka panjang. Investor jangka panjang, cenderung memilih saham-saham berfundamental baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com