Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Tanah Abang Curhat ke Mendag: Pak, Pengunjung Enggak Ada yang Datang

Kompas.com - 28/09/2023, 15:48 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyambangi Pasar Tanah Abang Blok A untuk mendengar tanggapan para pedagang terkait tren penjualan belakangan ini.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, Mendag dan rombongan datang sekitar pukul 11.32 WIB. Kemudian langsung berkeliling untuk berbicara dengan para pedagang.

Salah seorang pedagang baju di Tanah Abang Blok A mengeluhkan sepinya pembeli akhir-akhir ini meskipun banyak masyarakat yang datang ke Tanah Abang.

Baca juga: Mendag Ancam Cabut Izin Usaha Social Commerce yang Keukeuh Jualan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/9/2023) siang.KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/9/2023) siang.

"Pak pengunjung enggak ada yang datang. Kalau ada, cuma jalan-jalan doang enggak belanja. Bapak sekarang belanja dong di sini," ujar pedagang tersebut kala Mendag bertanya mengenai tren penjualan belakangan ini, Kamis (28/9/2023).

Sementara pedagang lainnya dari Toko Vasco, Ana mengatakan, sepinya pembeli di Tanah Abang akhir-akhir ini salah satunya disebabkan oleh toko online di e-commerce dan social commerce (media sosial yang juga memiliki fitur berjualan online).

Pasalnya, barang-barang yang dijual secara online bisa memberikan harga yang lebih murah dari yang dipatok oleh para perdagang di Tanah Abang.

"Mungkin karena TikTok dan penjual online kayak Shopee, yang online yang ramai. Lebih murah," kata Ana kepada Mendag.

Baca juga: Minta TikTok Shop Ditutup, Mendag Beri Waktu Seminggu

Ana mengaku, turunnya tren penjualan belakangan ini menyebabkan omzet tokonya turun drastis. Namun dia tidak menyebut seberapa besar penurunannya.

"Turun banget (omsetnya), jauh banget," ucap Ana.

Bahkan salah satu pedagang gamis dari Toko Jaya Makmur menyebut telah berusaha untuk mengikuti tren dengan berjualan online agar penjualannya kembali naik. Namun tetap tidak membantu mendongkrak penjualan.

Kondisi Pasar Tanah Abang pada Rabu (13/9/2023). Dinobatkan sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, kondisi Pasar Tanah Abang justru kini kian sepi.KOMPAS.com/Joy Andre T. Kondisi Pasar Tanah Abang pada Rabu (13/9/2023). Dinobatkan sebagai yang terbesar di Asia Tenggara, kondisi Pasar Tanah Abang justru kini kian sepi.

"Kami sudah live enggak ada yang cekout sama sekali pak. Sudah hampir 2 bulan, 3 bulan," kata karyawan Toko Jaya Makmur.

Baca juga: Pedagang Pasar Tanah Abang Dukung Pemerintah Larang Tiktok Shop untuk Berjualan

"Padahal kita sudah teriak-teriak sampai suara saya habis, kadang kita live enggak ada yang check out," tambahnya.

Bahkan dia bilang, pernah mengalami hanya bisa menjual 3 baju selama sepekan. Sepinya penjualan ini terjadi sebelum Idul Fitri, tetapi semakin parah setelah Idul Adha lalu.

Karyawan tersebut mengungkapkan, kondisi ini karena harga barang yang banyak dijual di social commerce bisa dipatok lebih murah dengan yang dijual di toko fisik seperti tokonya.

Kendati demikian, dia mengaku tidak keberatan jika sosial media menjadi wadah untuk mempromosikan barang jualan

Baca juga: Omzet Turun Drastis, Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Menkop Tutup TikTok Shop

"Buat promosi enggak masalah tapi kalau buat jualan kayanya masyarakat itu lebih turun pak. Karena customer saya biasa 2 minggu 1 minggu bisa 3 kali pak, kemarin 3 minggu sekali. Bilang 'Ngapain lu ke Tanah Abang? Tanah Abang udah sepi, di TikTok aja murah,'" jelasnya.

Pada akhir kunjungannya, Mendag mengungkapkan seluruh pedagang yang dia datangi mengeluhkan sepinya penjualan akhir-akhir ini.

"Dari awal datang semua bilang sepi," ujar Mendag.

Oleh karenanya, dia menyebut pemerintah harus hadir melindungi para pedagang dan UMKM dengan cara mengatur social commerce dan barang impor.

Baca juga: Cerita Rizal, Porter Pasar Tanah Abang yang Pendapatannya Anjlok karena Sepinya Pengunjung

"Oleh karena itu pemerintah hadir kita tata. Ada namanya online, ada namanya sosial media, ada namanya sosial commerce, ada namanya e-commerce, yang data itu tidak boleh sembarangan. Dta saudara enggak boleh dipakai untuk jualan apa pun, dipergunakan untuk apa pun gak boleh, itu data kita. kalau Amerika, Eropa sangat strict (ketat), yang begitu bisa dikenakan hukum. nah ini yang kita atur," tukasnya.

Tidak hanya berbincang dengan para pedagang Tanah Abang, Mendag juga membrorong dagangan di beberapa toko di Tanah Abang Blok A.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Konsumsi Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Jepang Terkontraksi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com