Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Pedagang Pasar Tanah Abang, Sudah Banting Harga Tetap Tak Laris

Kompas.com - 20/09/2023, 09:24 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuli panggul, pedagang pakaian, pedagang minuman, hingga tukang parkir mengeluhkan pendapatannya menurun lantaran sepinya Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Sambil sesekali menyeka keringatnya, Rizal, salah satu kuli panggul di sana, bercerita sudah lebih dari dua minggu ia kehilangan pendapatannya dari jasa angkut barang.

Menurut dia sepinya pengunjung di Pasar Tanah Abang terjadi lantaran tren orang berbelanja melalui online seperti e-commerce dan social commerce lebih disukai. Selain itu, harga-harga yang dibanderol di toko online pun jauh lebih murah.

Baca juga: Omzet Turun Drastis, Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Menkop Tutup TikTok Shop

Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Menkop Teten Tutup TikTok ShopKOMPAS.com/ ELSA CATRIANA Pedagang Pasar Tanah Abang Minta Menkop Teten Tutup TikTok Shop

"Sepi sejak ada penjualan online jadi kita enggak bisa ngapa-ngapain sejak Hari Raya Lebaran Haji," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Selasa (19/9/2023).

Untuk pendapatannya sendiri, Rizal menyebutkan, biasanya paling minim sekitar Rp 200.000 sehari. Namun sejak Pasar Tanah Abang sepi, pendapatannya pun ikut merosot turun Rp 50.000 sehari.

"Pernah enggak dapat sama sekali karena memang enggak ada yang ngirim barang. Enggak ada barang yang mau diangkut, kan online semua," kata dia.

Padahal biasanya jasa angkut yang paling banyak digunakan pelanggan adalah rute dari Pasar Tanah Abang menuju Stasiun Tanah Abang. Namun karena sepi, tak jarang Rizal beserta kuli angkut lainnya duduk nongkrong sembari menunggu pelanggan.

Baca juga: Cerita Rizal, Porter Pasar Tanah Abang yang Pendapatannya Anjlok karena Sepinya Pengunjung

Belum lagi banyak pedagang di Pasar Tanah Abang yang menjadi pelanggan tetapnya memilih gulung tikar lantaran tak sanggup membayar sewa toko dan gaji karyawan.

Dia menambahkan, sekalipun ada pengunjung yang belanja, barang bawaanya tak pernah banyak. Sehingga jasa para kuli angkut tidak dibutuhkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com